Warga RI Dihantui Penyakit Kanker Usus Besar, Dokter Ungkap Alasannya

Warga RI Dihantui Penyakit Kanker Usus Besar.-Foto: net-
JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 17 September 2025, sudah 32 juta orang yang telah mendaftar cek kesehatan gratis (CKG). Penyakit terbanyak yang ditemukan dari pemeriksaan tersebut adalah kanker kolorektal atau usus besar.
"Kanker usus risikonya cukup tinggi, 24,2 persen pada populasi tertentu yaitu di atas 45 tahun laki-laki ya yang kami periksa," beber Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes Maria Endang Sumiwi, Kamis (18/9).
Menanggapi ini, spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi onkologi medik, dr Eka Widya Khorinal, SpPD, KHOM, FINASIM, mengatakan pada dasarnya penyebab kanker bisa sangat multifaktorial atau banyak faktor. Kecuali beberapa kanker, seperti kanker serviks yang kebanyakan hampir 95 persen adalah karena Human Papillomavirus (HPV).
"Tapi, kalau untuk kanker-kanker lain seperti kolorektal atau payudara sangat multifaktor. Faktor makanan, lingkungan, polusi, kebiasaan hidup, kurang olahraga, kurang aktivitas, diet makanan rendah serat dan sebagainya," jelasnya pada detikcom saat ditemui di Jakarta Pusat, Sabtu (27/9/2025).
dr Eka menjelaskan hal tersebut yang kadang-kadang membuat orang tidak sadar punya habit atau kebiasaan yang kurang sehat. Itu yang kemudian berlanjut tumbuh menjadi kanker kolorektal.
Selain itu, kanker kolorektal sering baru terdiagnosis saat kondisinya sudah stadium lanjut. Sebab, kanker kolorektal itu adanya di dalam perut, berbeda dengan kanker di mata atau payudara yang mungkin bisa dideteksi secara langsung.
"Kalau di dalam perut, itu harus ada suatu upaya seperti deteksi dini atau skrining, atau medical check up istilahnya. Nah, baru kemudian bisa diketahui ada benihnya (kanker kolorektal) nih," terang dr Eka.
"Kecuali kalau sudah membesar atau sudah sangat keras, itu baru kita tiba-tiba sadar bahwa ada sesuatu yang salah di dalam perut kita," pungkasnya. (net)