Kita Bukan Hamba Ramadan

Dr. Iffatul Umniati Ismail, Lc., M.A.-foto: net-
-Lanjutkan kebiasaan ibadah, walau kecil. Jadikan tilawah Al-Qur'an, sedekah, atau qiyamul lail sebagai bagian dari rutinitas, meski dalam dosis kecil. Sedikit, tapi istiqamah, lebih baik daripada banyak tapi musiman.
-Jangan tunggu suasana baru untuk berubah. Jangan tunggu Ramadhan, musibah, atau momentum lain untuk memperbaiki diri. Setiap hari adalah kesempatan baru.
-Buat jadwal ibadah pribadi. Menulis target harian atau mingguan untuk tilawah, puasa sunnah, sedekah, dan sebagainya, akan membantu kita menjaga konsistensi.
- Bangun komunitas kebaikan. Ibadah akan lebih mudah dijaga ketika ada lingkungan yang mendukung. Bergabunglah dengan lingkaran-lingkaran kebaikan.
Kembalilah Menjadi Hamba Allah
Kita bukan hamba Ramadhan. Kita adalah hamba Allah. Ramadhan hanyalah kendaraan yang mengantar kita lebih dekat kepada-Nya. Tapi perjalanan harus terus berlanjut. Allah tidak pernah pergi. Kitalah yang sering menjauh.
Semoga kita mampu menjaga nyala iman yang telah dinyalakan selama Ramadhan. Dan semoga kita tidak sekadar menjadi baik selama satu bulan, lalu kembali seperti semula. Karena Tuhan kita adalah Rabb setiap bulan, setiap hari, setiap waktu.
كن ربانيا، ولا تكن رمضانيا
"Jadilah hamba Allah, bukan hamba Ramadhan".
Dr. Iffatul Umniati Ismail, Lc., M.A.
Pengurus Lembaga Bahtsul Masa'il PBNU
Pengasuh PPUTS Darus Salam Torjun Sampang
Dosen Fakultas DIrasat Islamiyah, UIN Jakarta
Sekjen Wihdah Azhariyah Indonesia. (net)