Diterjang Angin, Atap Tribun Sport Center Roboh

Roboh: Atap teribun Sport Center Lapangan Hatta Kabupaten Lebong roboh pada Minggu 5 Oktober 2025.-(amri/rl)-
LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Angin kencang yang melanda Kabupaten Lebong pada Minggu (5/10) sekitar pukul 14.20 WIB, lantas membuat atap tribun sport center yang baru berusia kurang dari satu tahun roboh.
Beruntung, peristiwa yang terjadi di kompleks sport center yang dibangun dengan anggaran Rp 4,9 miliar dari APBD Lebong 2024 tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Namun, kerusakan ini menimbulkan pertanyaan terkait kualitas pembangunan proyek yang dikerjakan oleh CV Wijaya Perdana selaku rekanan Dinas PUPR-Hub Lebong.
Menurut informasi yang dihimpun dari warga sekitar, angin puting beliung yang melanda wilayah Lapangan Hatta menjadi penyebab utama robohnya atap tribun.
Baca Juga: Pejabat Pelaksana Tugas di Pemkab Lebong Bertambah
Bagian atap yang mengalami kerusakan memiliki panjang sekitar 17 meter dengan lebar 6,5 meter ke arah belakang tribun yang berdekatan dengan permukiman warga.
“Menurut keterangan warga, angin puting beliung mengangkat atap tribun ke belakang hingga menyebabkan beberapa bagian patah dan rusak,” kata Mast Irawan Nugroho, ST, Staf Sekretariat yang juga mantan Kabid Cipta Karya Dinas PUPR-Hub Lebong.
Mast Irawan menilai kejadian ini sebagai musibah yang tidak terduga. Ia menegaskan bahwa peristiwa ini harus menjadi bahan evaluasi agar kerusakan serupa tidak terulang di masa mendatang.
Sport Center Lapangan Hatta dibangun pada 2024 dengan total anggaran Rp 4,9 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Lebong.
Namun, proyek ini sempat mengalami perpanjangan waktu lantaran pekerjaan tidak selesai sesuai batas kontrak yang berakhir pada 20 Desember 2024.
Selain itu, proyek ini juga termasuk dalam daftar proyek tunda bayar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong tahun 2024, sehingga hingga saat ini belum dilakukan serah terima pekerjaan. Akibatnya, sport center tersebut belum difungsikan secara resmi.
“Proyek ini masih menjadi tanggung jawab kontraktor. Bahkan, pembayaran baru dilakukan sekitar 50 persen dari nilai kontrak. Selanjutnya akan dilakukan perbaikan sesuai hasil evaluasi,” jelas Mast Irawan.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, pihak kontraktor telah menyatakan kesiapannya untuk memperbaiki atap tribun yang roboh.
Proses perbaikan akan diawali dengan evakuasi material atap yang ambruk, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi teknis agar konstruksi lebih kokoh.