Perbedaan Filler Dan Biostimulator Di Dunia Kecantikan
Manfaat Biostimulator Wajah-tangkapan layar -
Kolagen sendiri merupakan protein penting yang menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit. Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen menurun, memunculkan garis halus, kerutan, hingga kulit yang mulai mengendur. solusi perawatan jangka panjang. Dengan meningkatkan produksi kolagen, biostimulator mampu membuat kulit tampak lebih sehat, kenyal, dan bercahaya.
Tak hanya mengurangi tanda-tanda penuaan seperti garis halus, ia juga membantu mengembalikan volume wajah yang mulai berkurang secara alami. "Kalau filler itu untuk membentuk, biostimulator lebih ke arah memperbaiki kualitas kulit. Fokusnya bukan pada perubahan bentuk wajah, tapi pada pemulihan. Ini cocok sekali bagi mereka yang ingin terlihat lebih muda tanpa kesan ‘habis diapa-apakan’," terang dr. Dikky.
Ia juga menekankan bahwa efek dari biostimulator bersifat jangka panjang dan bisa menjadi perawatan preventif terhadap penuaan, terutama jika mulai dilakukan sejak usia 30-an.
"Pasien sekarang cenderung mencari hasil yang subtle yang menyatu dengan wajah mereka. Mereka ingin tampil lebih muda, tapi tetap menjadi diri sendiri. Dan di situlah biostimulator menjawab kebutuhan itu," pungkasnya.