Perbedaan Filler Dan Biostimulator Di Dunia Kecantikan

Manfaat Biostimulator Wajah-tangkapan layar -
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Dunia kecantikan terus mengalami transformasi.
Jika dulu perawatan wajah identik dengan perubahan bentuk secara instan lewat filler atau kontur, kini tren mulai bergerak ke arah yang lebih alami dan berkelanjutan.
Fokus pun bergeser, yang mana kecantikan bukan lagi sekadar membentuk wajah, melainkan memperbaiki kualitas kulit dari dalam.
Salah satu inovasi yang mencuri perhatian adalah biostimulator.
BACA JUGA:3 Lotion yang Mengandung Calamine untuk Dewasa dan Anak-Anak
Biostimulator adalah metode injeksi yang bekerja secara bertahap untuk merangsang pembentukan kolagen alami tubuh.
Menurut dr. Dikky Prawiratama, seorang spesialis dermatologi dan venereologi, penting bagi masyarakat memahami perbedaan mendasar antara filler dan biostimulator, meski keduanya sama-sama menggunakan teknik injeksi.
"Filler itu ibarat gel yang langsung diisi ke wajah untuk menambah volume atau membentuk kontur, misalnya di pipi, dagu, atau area lipatan senyum. Hasilnya instan, dan biasanya bertahan antara enam hingga dua belas bulan," ungkap dr. Dikky saat ditemui di Jakarta baru-baru ini.
Namun, cara kerja biostimulator sangat berbeda.
Bukannya mengisi area wajah secara langsung, bahan aktif dalam biostimulator justru memicu tubuh untuk membentuk kolagen baru dari dalam kulit. Hasilnya tidak langsung terlihat, tetapi lebih alami dan bertahan lebih lama.
"Biostimulator membantu regenerasi kulit secara bertahap. Tubuh kita yang bekerja memulihkan dirinya sendiri. Jadi memang butuh waktu, tapi hasilnya jauh lebih natural dan menyatu dengan karakter wajah," jelasnya.