Jumat, 05 Sep 2025
Network
Beranda
Berita Utama
Bengkulu Utara
Nasional
Pendidikan
Lifestyle
Olahraga
Tubei
Lainnya
Terkini
Berkah Jumat
Berkah Ramadhan
Network
Beranda
Tubei
Detail Artikel
Baru 4 Desa Tangguh Bencana di Lebong, Daerah Rawan Bencana Capai 32.604 Hektare
Reporter:
Adrian Roseple
|
Editor:
Reni Apriani
|
Selasa , 02 Sep 2025 - 00:36
baru 4 desa tangguh bencana di lebong, daerah rawan bencana capai 32.604 hektare radarlebong.bacakoran.co - kabupaten lebong dihadapkan pada tantangan besar dalam pengurangan risiko bencana. meski wilayah rawan bencana di daerah ini mencapai 32.604 hektare, hingga saat ini baru empat desa yang dinyatakan sebagai desa tangguh bencana (destana). hal ini menjadi perhatian serius, mengingat sebagian besar wilayah lebong memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap bencana alam, terutama longsor dan banjir. berdasarkan data dari badan penanggulangan bencana daerah (bpbd) kabupaten lebong, penetapan empat desa sebagai destana merupakan bagian dari upaya preventif untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana. keempat desa tersebut adalah desa kota donok dan desa suka sari di kecamatan lebong selatan, desa lebong donok di kecamatan lebong utara, serta desa lemeu di kecamatan uram jaya. baca juga: distribusi dhkp dan sppt pbbp2 tuntas, segera tagih! plt. pelaksanaan bpbd lebong, tantawi, sp, melalui kepala bidang pencegahan dan kesiapsiagaan bpbd lebong, andri gromiko, menjelaskan bahwa pembentukan destana ini mengacu pada peraturan kepala bnpb nomor 1 tahun 2012 tentang pedoman umum desa dan kelurahan tangguh bencana. tujuan utama dari pembentukan destana adalah menciptakan masyarakat desa yang memiliki kapasitas dalam mengelola risiko bencana, mulai dari upaya pencegahan, kesiapsiagaan, tanggap darurat, hingga pemulihan pascabencana. "desa-desa yang sudah ditetapkan sebagai destana telah mengikuti pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana. harapannya, ketika bencana benar-benar terjadi, masyarakat bisa bersikap tenang, cepat tanggap, dan mampu mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa maupun kerugian material," jelas andri gromiko. namun, langkah ini dinilai masih jauh dari cukup. dengan luasan wilayah rawan bencana yang mencapai lebih dari 32.000 hektare dan tersebar di hampir semua kecamatan di lebong, jumlah desa tangguh yang baru empat ini menunjukkan kesenjangan besar dalam kesiapsiagaan bencana. terlebih, kecamatan pinang belapis tercatat sebagai wilayah dengan tingkat kerawanan tertinggi, dengan luas area rawan longsor mencapai lebih dari 16.000 hektare. "kondisi geografis kabupaten lebong yang terdiri dari perbukitan dan aliran sungai menjadikan daerah ini sangat rentan terhadap bencana alam, khususnya saat musim hujan tiba," ungkap andri. lebih lanjut, dalam beberapa tahun terakhir, lebong beberapa kali dilanda banjir dan longsor yang menyebabkan kerusakan infrastruktur, kerugian ekonomi, dan bahkan menimbulkan korban jiwa. ia berharap, pembentukan destana bisa diperluas ke desa-desa lain yang masuk dalam zona rawan bencana. namun, hal ini memerlukan dukungan penuh dari pemerintah daerah, stakeholder terkait, dan tentu saja partisipasi aktif masyarakat. "kami menargetkan agar pembentukan destana bisa dilakukan secara bertahap di seluruh kecamatan. tapi tentu saja, ini butuh dukungan anggaran dan komitmen semua pihak. tidak hanya tanggung jawab bpbd semata," ujar andri. dengan potensi ancaman bencana yang besar, masyarakat lebong diimbau untuk tetap waspada dan aktif terlibat dalam upaya mitigasi bencana. peningkatan kesadaran, edukasi kebencanaan, serta pembentukan sistem peringatan dini berbasis komunitas menjadi langkah yang penting agar lebong benar-benar bisa menjadi daerah yang tangguh terhadap bencana. "kami mengimbau kepada masyarakat khusunya masyarakat yang tinggal di wilayah rawan terjadi bencana, agar tetap berhati-hati dan selalu waspada," tutupnya.
1
2
»
Tag
# 32.604 hektare
# tangguh
# capai
# daerah
# baru
# rawan
# bencana
# desa
# lebong
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Lebong, Selasa 2 September 2025
Berita Terkini
KN Korupsi Jalan & Jembatan di Lebong Lebihi Perhitungan Jaksa, Roby: Sungguh Fantastis
Berita Utama
47 menit
Kesbangpol Lebong Minta Camat dan Kades Awasi Keberadaan WNA
Berita Utama
50 menit
Warga Lebong Meninggal di Malaysia, Disnakertrans Sebut Pekerja Migran Tidak Resmi
Berita Utama
52 menit
Kejagung Tahan Nadiem Makarim, Tersangka Korupsi Pengadaan Laptop Rp 9,3 Triliun
Berita Utama
55 menit
Harga Cabai di Lebong Tembus Rp 50 Ribu, Petani Mulai Nikmati Keuntungan
Tubei
1 jam
Cegah Generasi Muda Rusak, Camat Larang Penjualan Aibon dan Komix Sembarangan
Tubei
1 jam
Tanggapi Omongan Prabowo soal Makar, Mahfud MD: Tangkap Saja Kalau Ada
Nasional
1 jam
Menag: Tunjangan Guru Honorer Naik Jadi Rp 2 Juta per Bulan
Nasional
1 jam
Tatap MotoGP Catalunya, Francesco Bagnaia Sudah Lebih Pede
Olahraga
1 jam
Owen Singgung 'Kutukan MU', Pemainnya Cabut Malah Bisa Juara
Olahraga
1 jam
Berita Terpopuler
Pergantian Pjs Kades Suka Datang I, Rusyanto SM Resmi Dilantik
Berita Utama
1 hari
Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Belum Pasti, BKPSDM Tunggu Hasil Pemeriksaan Ulang
Berita Utama
1 hari
Agustus Realisasi Gedung PLHUT Dimulai, Desember Ditarget Rampung
Berita Utama
1 hari
Monev Kecamatan Pastikan Pembangunan Irigasi Desa Danau Liang Sesuai RAB
Berita Utama
1 hari
Bupati Bengkulu Utara Bagikan Honor Imam Masjid dan Pemuka Agama
Bengkulu Utara
1 hari
Desa Diminta Antisipasi Keterlambatan, Pencairan DD Tahap II Segera Menanti
Tubei
1 hari
Berita Pilihan
Dugaan Keracunan MBG Lebong, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Minta Pihak Berwenang Segera Lakukan Penyelidikan
Berita Utama
1 minggu
Ratusan Siswa di Lebong Diduga Keracunan Usai Santap Menu Program MBG
Terkini
1 minggu
Cara Pasang Lampu Tembak D2 pada Sepeda Listrik
Terkini
1 minggu
Tanpa Transit Biaya Lebih Hemat, Sianok Travel Bengkulu Luncurkan Rute Umrah Baru
Terkini
2 minggu
Sepeda Listrik Yadea: Pilihan Cerdas untuk Kendaraan Ramah Lingkungan
Terkini
3 minggu