4. Badai:
Pesawat yang terbang di dalam atau di sekitar badai dapat mengalami turbulensi karena perubahan kecepatan dan tekanan udara yang drastis.
Badai menghasilkan aliran udara yang kuat dan tidak terduga, sehingga dapat menyebabkan guncangan dan getaran yang signifikan di dalam pesawat.
5. Clear Air Turbulence (CAT):
Fenomena ini mungkin terdengar asing, namun Clear Air Turbulence (CAT) cukup sering terjadi.
Turbulensi udara yang terjadi di udara yang jernih, tanpa adanya awan, ini dapat menyebabkan guncangan yang tiba-tiba dan tidak terduga.
CAT biasanya terjadi di ketinggian jelajah pesawat, di mana udara umumnya dianggap stabil.
6. Benturan Udara yang Berbeda:
Turbulensi dapat terjadi ketika sebuah pesawat terbang melalui benturan udara yang bergerak dengan kecepatan yang sangat berbeda.
Hal ini dapat terjadi di sekitar bandara yang sibuk, di mana terdapat banyak pesawat yang terbang dengan ketinggian dan kecepatan yang berbeda-beda.
Meskipun turbulensi dapat terasa tidak nyaman, penting untuk diingat bahwa pilot dan maskapai penerbangan telah menerapkan berbagai langkah untuk memastikan keselamatan penumpang selama penerbangan.
Pesawat modern dirancang untuk menahan turbulensi dalam batas tertentu, dan pilot memiliki pelatihan khusus untuk menangani situasi ini.
Tips Menghadapi Turbulensi:
Kenakan sabuk pengaman: Selalu kenakan sabuk pengaman selama penerbangan, termasuk saat turbulensi terjadi.
Hal ini untuk memastikan keselamatan Anda jika terjadi guncangan yang kuat.
Tetap tenang: Turbulensi memang dapat membuat cemas, namun penting untuk tetap tenang dan mengikuti instruksi dari awak kabin.