Program MBG Ikut Dongkrak Harga Ayam & Telur di Jabar
Pedagang beras di salah satu kios d Pasar Sederhana, Kota Bandung.-Foto: net-
BANDUNG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah pusat turut menyumbang inflasi di Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, beberapa komoditas penunjang program tersebut turut mengalami kenaikan harga.
Tercatat pada Oktober 2025 secara bulanan, inflasi Jabar mencapai sebesar 0,45 persen, sedangkan year-to-date (ydt) sebesar 2,03 persen dan year-on-year (yoy) mencapai 2,63 persen.
Program makan gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini turut menyumbang kenaikan inflasi dikarenakan kenaikan harga bahan pokok, seperti telur dan ayam. Namun begitu, tak seluruhnya kenaikan dikarenakan MBG.
Ada beberapa yang membuat kenaikan inflasi di Jabar, seperti emas perhiasan, emas dunia, makanan, minuman dan tembakau.
Adapun untuk inflasi komoditas pokok, telur ayam ras inflasinya sebesar 0,08 persen, cabai merah 0,06 persen, daging ayam ras 0,05 persen, dan jeruk 0,02 persen.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jabar Herman Suryatman tidak menampik inflasi ini karena kebutuhan telur dan ayam tengah meningkat, dan bahan makanan tersebut banyak digunakan untuk program MBG.
Di sisi lain, per hari ini, total sudah ada 2.131 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) beroperasi di Jabar. Sedangkan, ketersediaan dua komoditas tersebut belum mampu mengimbangi permintaan dari masyarakat.
"Makanya, kami sedang mengantisipasi nih agar (harga) telur dan ayam terkendali, karena punya potensi inflasi," kata Herman di Kota Bandung, Kamis (13/11/2025).
Jumlah dapur MBG di Jabar ditargetkan akan meningkat pada 2026, menjadi 4.600 SPPG. Herman memastikan, pemerintah provinsi harus mengantisipasi terjadinya inflasi dengan mengendalikan harga-harga.
Kendati demikian, Herman mengklaim inflasi di Jabar masih terkendali secara year on year (yoy) sebesar 2,63 persen. Artinya kenaikan harga masih dapat ditekankan.
"Kalau harga terjangkau, pasti daya belinya naik. Makanya kami jaga tingkat konsumsi dan itu berdampak juga terhadap pertumbuhan ekonomi," ucapnya.
Herman mengatakan, Pemprov akan melakukan berbagai upaya agar kenaikan harga dapat di tekan pada bulan berikutnya.
"Dan kuncinya, pengendalian inflasi dan inflasi sampai sekarang relatif terkendali di 2,63 persen," ucapnya.