Global Forum of Muslim Women Dideklarasikan di Jakarta: Sinergi Muslimah Dunia untuk Peradaban dan Perdamaian
--
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pada penutupan World Peace Forum (WPF) ke-9 yang berlangsung 9–11 November 2025 di Jakarta secara bersamaan secara resmi dideklarasikan terbentuknya Global Forum of Muslim Women (GFMW). Sebuah organisasi internasional yang menghimpun perempuan Muslim dari berbagai negara untuk bersinergi dalam pemberdayaan dan pembangunan peradaban Islam global.
Tokoh Muslimah Indonesia, Sabriati Aziz yang turut hadir dan berperan aktif dalam proses pembentukan organisasi ini menyampaikan terbentuknya GFMW hasil dari dua kali pertemuan intensif selama World Peace Forum ke-9 berlangsung.
“Pertemuan pertama menghasilkan ketua dan sekretaris jenderal organisasi internasional muslimah. Sementara pertemuan kedua membahas struktur organisasi yang masih akan terus dilengkapi,” ujar Sabriati kepada Hidayatullah.com, usai sesi penutupan di Puri Agung Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Dari hasil musyawarah tersebut, ditetapkan Prof. Dr. Nahla Shabry Al-Saidi dari Mesir sebagai Ketua Umum, dan Dr. Nurhayati Ali Assegaf dari Indonesia sebagai Sekretaris Jenderal Global Forum of Muslim Women.
Ketua Penasehat Muslimat Hidayatullah ini menjelaskan, struktur awal organisasi ini akan terdiri atas dewan pimpinan yang diwakili oleh para ketua dari lima benua Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia sebagai bentuk representasi global.
Sementara Sekjen akan didukung oleh tim kerja profesional dan sejumlah divisi tematik, seperti penelitian dan pengembangan (litbang), hubungan luar negeri, dan pelatihan-pelatihan internasional.
“Kami berharap ke depan, forum ini bisa menjadi wadah yang menghimpun muslimah-muslimah dari seluruh dunia dalam satu jaringan pemberdayaan. Tujuannya jelas untuk meningkatkan kapasitas dan kontribusi perempuan Muslim terhadap dunia,” terang Sabriati.
Ia menambahkan, visi besar GFMW adalah menjadi organisasi independen yang memajukan perempuan Muslim di berbagai bidang, dengan fokus pada pendidikan, kepemimpinan, dan kemanusiaan.
“Kita ingin membangun sinergi global antar muslimah, agar lahir generasi perempuan yang berkualitas, berdaya, dan mampu menjadi penyangga peradaban Islam,” ujar Presidium BMIWI 2018-2023 ini.
Sabriati menegaskan bahwa pembentukan forum ini bukan sekadar simbol solidaritas, melainkan langkah strategis menghadirkan rahmatan lil-‘alamin dalam praktik nyata. Muslimah dari berbagai belahan dunia diharapkan dapat berkolaborasi untuk menciptakan solusi terhadap tantangan kemanusiaan dan perdamaian global.
“Kami ingin forum ini menjadi cermin Islam yang inklusif dan penuh kontribusi. Dari perempuan, untuk dunia,” tutupnya.
Deklarasi Global Forum of Muslim Women menjadi salah satu capaian penting dari World Peace Forum ke-9 yang digelar oleh Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), Cheng Ho Multi Culture and Education Trust, dan Muhammadiyah.
Forum yang dibuka secara resmi di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen Senayan, ini juga dihadiri oleh pimpinan tiga lembaga tinggi negara: MPR RI, DPR RI, dan DPD RI.
Dengan tema besar “Considering Wasatiyyat and Tionghoa for Collaboration”, WPF 2025 menandai momentum penting kolaborasi dalam membangun dunia yang adil, harmonis, dan berkeadaban kini diperkuat dengan lahirnya jejaring global perempuan Muslim. (net)