"Tentu, bisa dibayangkan, hanya kalangan yang berintegritas dan berambisi besar saja yang akan terpanggil untuk bersinergi," kata dia.
Sebaliknya, mereka yang gamang justru bisa diduga akan merancang narasi, bahkan aksi untuk menghambat operasi besar-besaran pemberantasan korupsi ini.
ART menilai bersandar pada logika itulah Kejagung melihat sikap TNI sebagai wujud keterpanggilan hati sesama anak bangsa untuk saling menjaga, saling menguatkan.
Semangat itu menurutnya telah disuburkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada saat retret di Magelang beberapa bulan lalu. Adapun benihnya telah disemaikan lewat kemitraan antara Kejagung dan TNI pada waktu-waktu sebelumnya.
"TNI sudah hadir. Selanjutnya, siapa lagi? Anda kawan atau lawan, tentukan posisi di mana anda berdiri," ucap ART. (jp)