90 Persen Pemda Sudah Memanfaatkan Rapor Pendidikan, Para Kadis & Kepsek Bersuara

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PDM) Kemendikbudristek Iwan Syahril (kiri) saat berdialog dengan para penerima manfaat Rapor Pendidikan di Jakarta, Selasa (5/3).-Foto: Humas Kemendikbudristek-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Rapor Pendidikan untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) resmi diluncurkan.

Rapor Pendidikan menyajikan pembaruan data setiap tahunnya yang dapat digunakan sebagai referensi untuk menentukan prioritas pendidikan berkelanjutan.  

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PDM) Kemendikbudristek Iwan Syahril menyampaikan data ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak. 

Mulai dari pemerintah daerah, satuan pendidikan, mitra pembangunan, hingga orang tua peserta didik. 

“Pemanfaatan data Rapor Pendidikan, baik di satuan pendidikan maupun pemerintah daerah, pada prinsipnya adalah sebagai dasar pembenahan dan perencanaan layanan pendidikan yang lebih tepat guna, yaitu untuk pembelajaran kepada anak-anak,” terang Dirjen Iwan Syahril saat berdialog dengan para penerima manfaat Rapor Pendidikan di Jakarta, Selasa (5/3).

Baca Juga: 25 PTN Jadi Penyelenggara SMMPTN-Barat 2024, Ada 750 Prodi Pilihan Bagi Calon Mahasiswa

Berdasarkan data, seluruh pemerintah daerah sudah mengakses Rapor Pendidikan, dan 90 persen di antaranya telah memanfaatkan informasi tersebut untuk perencanaan dan penganggaran berbasis data.

Begitu pun untuk satuan pendidikan, lebih dari 350 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia sudah mengakses Rapor Pendidikan, dan hampir 90 persen sudah memanfaatkan untuk pembenahan berbagai indikator pendidikan. 

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Pekalongan Kholid, membagikan pemanfaatan Rapor Pendidikan yang dilakukannya di daerahnya

“Kami membentuk Tim 23 yang bergerak turun ke lapangan untuk memberikan informasi hasil Rapor Pendidikan dan memberi pendampingan kepada sekolah-sekolah di daerah Pekalongan,” ujar Kholid. 

Lebih lanjut, Kholid menjelaskan, bagi sekolah dengan hasil Rapor Pendidikan yang kurang maksimal, akan diberikan pendampingan untuk melakukan pembenahan, baik itu dari sisi pembelajaran, kompetensi guru, dan sebagainya. 

Adapun Tim 23 terdiri dari kepala sekolah (kepsek), Guru Penggerak, operator, pengawas, dan dinas pendidikan. 

Kepala SMK Negeri 1 Subang Deden Suryanto, menyampaikan bagaimana Rapor Pendidikan membantu untuk mencapai lulusan vokasi yang berkualitas. 

Indikator penyerapan lulusan SMK dan link-and-match dengan dunia kerja pada Rapor Pendidikan merupakan tolak ukur SMK yang sesungguhnya dan tidak ada di platform sebelumnya.  

Tag
Share