Angka Kemiskinan di Lebong Turun 1,58 Persen
Kemiskinan: BPS Kabupaten Lebong mencatat adanya penurunan angka kemiskinan di tahun 2024. -(rian/rl)-
LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kabar menggembirakan datang dari Kabupaten Lebong. Dalam tiga tahun terakhir, tingkat kemiskinan di daerah ini menunjukkan penurunan yang cukup signifikan.
Berdasarkan data resmi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lebong, angka kemiskinan turun sebesar 1,58 persen sejak tahun 2022 hingga 2024.
Data BPS mencatat, pada tahun 2022, persentase penduduk miskin di Kabupaten Lebong masih berada di angka 12,03 persen.
Namun, setahun berselang, angka tersebut berhasil ditekan menjadi 11,15 persen. Tren positif ini terus berlanjut hingga tahun 2024, di mana angka kemiskinan tercatat sebesar 10,45 persen.
Penurunan yang konsisten ini menunjukkan adanya perbaikan signifikan dalam kondisi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Lebong.
Baca Juga: Kasus DBD Menurun Drastis, Warga Tetap Waspada
Kepala BPS Kabupaten Lebong, Rudi Setiawan, menjelaskan bahwa salah satu faktor utama yang mempengaruhi penurunan angka kemiskinan adalah meningkatnya belanja rumah tangga.
Menurutnya, indikator ini menjadi cerminan bahwa daya beli masyarakat semakin membaik.
"Peningkatan pengeluaran konsumsi rumah tangga menunjukkan bahwa ekonomi masyarakat kita semakin bergairah. Ketika warga memiliki kemampuan untuk membelanjakan lebih banyak, itu menjadi tanda bahwa kesejahteraan mereka ikut meningkat," ujar Rudi Setiawan.
Ia menambahkan, peningkatan belanja rumah tangga juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, terutama pada sektor perdagangan dan jasa.
Hal tersebut secara tidak langsung berdampak positif terhadap perekonomian daerah dan menurunkan jumlah keluarga yang tergolong miskin.
Selain meningkatnya belanja rumah tangga, BPS juga menilai bahwa program pemerintah daerah dalam mendorong sektor produktif turut memberikan kontribusi besar.
Berbagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat, seperti pelatihan usaha mikro, bantuan modal UMKM, dan pembangunan infrastruktur ekonomi, dinilai efektif dalam memperkuat pondasi ekonomi di tingkat akar rumput.
"Program pemerintah yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil terbukti memberikan dampak nyata. Ketika masyarakat memiliki akses modal dan keterampilan, mereka dapat lebih mandiri secara ekonomi," tambah Rudi.