Harga Pupuk Subsidi Turun, Petani Lebong Diuntungkan

Harga Pupuk Subsidi Turun.-(dok/rl)-

LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kabar baik datang bagi para petani di Kabupaten Lebong. Pemerintah Pusat resmi menurunkan harga pupuk subsidi hingga 20 persen dari harga sebelumnya.

Kebijakan ini disambut positif oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong karena dinilai akan berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama petani.

Bupati Lebong H. Azhari, SH, MH menyampaikan apresiasinya atas langkah Presiden melalui Kementerian Pertanian yang menurunkan harga pupuk subsidi di seluruh Indonesia.

Menurutnya, kebijakan tersebut menjadi angin segar bagi petani di daerah yang mayoritas menggantungkan hidup dari sektor pertanian.

Baca Juga: Wabup BU Tinjau Pembangunan Puskesmas Tanjung Harapan

“Tentu ini menjadi kabar baik bagi para petani. Dengan turunnya harga pupuk subsidi, biaya produksi bisa ditekan sehingga kesejahteraan petani meningkat,” ujar Bupati Azhari.

Bupati Azhari merinci, penurunan harga pupuk subsidi berlaku untuk seluruh jenis, antara lain:

Pupuk Urea: dari Rp2.250/kg menjadi Rp1.800/kg (dari Rp112.500 menjadi Rp90.000 per sak 50 kg)

Pupuk NPK: dari Rp2.300/kg menjadi Rp1.840/kg (dari Rp115.000 menjadi Rp92.000 per sak)

Pupuk NPK khusus kakao: dari Rp3.300/kg menjadi Rp2.640/kg (dari Rp165.000 menjadi Rp132.000 per sak)

Lebih lanjut, Bupati menegaskan bahwa perhatian pemerintah pusat terhadap sektor pertanian di Kabupaten Lebong menunjukkan pentingnya peran daerah tersebut sebagai salah satu lumbung padi utama di Provinsi Bengkulu.

“Kabupaten Lebong menjadi daerah yang cukup diperhatikan pemerintah pusat, khususnya di sektor pertanian. Penurunan harga pupuk ini sangat membantu masyarakat Lebong yang sebagian besar adalah petani,” tambahnya.

Selain soal harga, Azhari juga berharap kebijakan ini dapat mengatasi persoalan klasik yang kerap dikeluhkan petani, yaitu kelangkaan pupuk subsidi.

“Kami berharap, dengan harga pupuk yang turun, ketersediaannya juga semakin mudah. Jangan sampai petani kesulitan mendapatkan pupuk seperti sebelumnya,” pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan