Khutbah Jumat: Meraih Kemuliaan dengan Syukur dan Murah Tangan

--

Ketiga, jika kikir dan dusta termasuk di antara sifat yang paling buruk, maka kejujuran dan kedermawanan merupakan lawan dari kedua sifat sebelumnya.

Siapakah orang yang memiliki dua sifat mulia dalam kisah di atas? Jawabannya adalah orang buta itu. Dia, tidak hanya mensyukuri nikmat Allah SWT yang telah ia rasakan, namun juga bersikap dermawan. Dia pun mendapatkan rida Allah SWT lantaran memiliki kedua sifat ini.

Tentang kejujuran, Rasul ﷺ pernah menyampaikan akan keindahan di dalamnya :

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا

“Kalian harus berlaku jujur, karena kejujuran itu akan membimbing kepada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah.” (HR. Bukhari-Muslim).

Hadirin Jamaah Shalat Jumat

Terkait sifat dermawan, Nabi Muhammad ﷺ menyampaikan bahwa orang yang bersifat demikian, akan mendapatkan doa malaikat. Sebab setiap pagi ada dua malaikat yang turun ke bumi. Yang pertama berdoa, “Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang berinfak.” Malaikat yang kedua berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebinasaan kepada orang yang kikir.” (HR. Bukhari-Muslim)

Mari menjadi hamba yang memiliki kecerdasan dalam mensyukuri nikmat Allah, mengamalkan kesalehan sosial dengan berbagi kepada sesama termasuk dengan berkurban menyembelih hewan untuk dibagikan kepada kaum dhuafa, dan kita jauhi sifat dusta serta kikir yang merupakan akhlak tercela. (Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan