Warga Satu Kampung Iuran Demi Keberangkatan Pelajar Sumbar yang Lulus SNBP ITB

Minggu 08 Jun 2025 - 22:16 WIB

BANDUNG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Tatacipta Dirgantara menemui tiga calon mahasiswa baru asal Sumatera Barat yang berhasil masuk ITB melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.

Ketiganya ialah Nauli Al Ghifari (18) dan Devit Febriansyah (18) yang merupakan siswa SMAN 1 Bukittinggi, serta Deka Fakira Berna dari SMAN 1 Padang.

Mereka diterima di ITB berkat prestasi akademik yang membanggakan, meskipun berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas.

Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Humas) ITB Nurlaela Arief mengatakan, Nauli diterima di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB.

Ayahnya, Pananuhon, sehari-hari berjualan pakaian bekas di Pasar Atas Bukittinggi dengan omzet sekitar Rp8 juta per tahun dan hanya memiliki tabungan Rp1,5 juta.

Devit diterima di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI-ITB).

Dia merupakan satu-satunya anak dari Kecamatan Malala yang lulus jalur SNBP tahun ini.

Orang tuanya, Julimar dan Doni Afrijal, bekerja sebagai kuli angkut kayu manis dengan penghasilan harian tidak menentu.

Hingga warga satu kampung turut bergotong royong membantu biaya keberangkatan Devit ke Bandung melalui iuran sukarela.

Sementara itu, Deka Fakira Berna diterima di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, menambah daftar siswa Sumatera Barat yang menembus ITB melalui jalur prestasi nasional.

“Ketiganya juga diterima beasiswa KIP-Kuliah (Kartu Indonesia Pintar) dari pemerintah, yang sebelumnya dikenal dengan Bidik Misi,” kata Nurlaela, dalam keterangannya, Minggu (8/6/2025).

Sementara itu, Rektor ITB Tatacipta Dirgantara mengaku terharu karena di tengah keterbasan biaya, anak-anak bisa berprestasi.

Tata pun memberikan semangat dan motivasi agar mereka tidak mudah menyerah dalam menjalani pendidikan tinggi di ITB.

“Di kampus nanti, kalian akan bertemu banyak mahasiswa hebat. Harus tetap berusaha yang terbaik dan jangan putus asa,” pesan Tata.

Menurut Tata, kisah Nauli, Devit, dan Deka menjadi cerminan semangat juang generasi muda Indonesia yang tidak menyerah pada keterbatasan.

Kategori :