Bappenas Bicara 3 Alasan Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

--

Sejak tahun 2013, pemerintah telah berupaya menetapkan strategi Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI). Upaya tersebut berangkat dari pentingnya pendidikan anak usia emas dalam menunjang tumbuh kembang anak ke depannya.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Amich Alhumami menyebut bahwa ada rencana perubahan kebijakan lama wajib belajar bagi anak yakni menjadi 13 tahun.

Perlu kami sampaikan bahwa RPJPN 2025-2045 akan kami perjelas lagi di RPJPN 2024-2029, untuk pemerintahan 5 tahun ke depan itu wajib belajar menjadi 13 tahun, 1 tahun pra sekolah dan 12 tahun pendidikan dasar dan pendidikan menengah," kata Amich dalam acara International Symposium Early Chilhood Education and Development (ECED) di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (16/11/2023).

Menurutnya, keberadaan satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat penting dalam membentuk kebiasaan anak untuk belajar dan menumbuhkan kemampuan sosial lainnya seperti interaksi dan upaya mencapai prestasi.

"Bila anak punya kesiapan sekolah dan kemampuan terbiasa untuk belajar, kemampuan terbiasa berinteraksi dengan sebaya mereka, maka akan lebih nyaman mengikuti pembelajaran," tambah Amich.

Sebanyak 29 Ribu Desa & Kelurahan Belum Punya PAUD
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan Bappenas, Didik Darmanto menambahkan bahwa jumlah PAUD di Indonesia belum merata. Dari data Bappenas, 29.000 desa dan kelurahan di Indonesia belum memiliki PAUD.

"Kalo dilihat dari data persediaan PAUD itu ada 29.000 desa/kelurahan yang belum memiliki PAUD baik itu TK, RA, dan lainnya," tutur Didik.

Padahal, menurut Didik PAUD merupakan pondasi utama dalam mengembangkan diri anak. Usia anak masuk PAUD sendiri yakni pada 0-6 tahun di mana usia tersebut merupakan usia emas anak.

Beberapa poin penting yang menjadi alasan pentingnya investasi pendidikan bagi anak usia dini antara lain mempersiapkan anak untuk sekolah, meningkatkan indeks pembangunan manusia, meningkatkan literasi, mengurangi tingkat pengulangan kelas, mengurangi angka putus sekolah, mempercepat pencapaian wajib belajar, meningkatkan prestasi, dan meningkatkan kualitas pendidikan.

3 Alasan Utama Pentingnya PAUD
Lebih jelasnya, Amich menjabarkan poin penting PAUD sebagai investasi pra sekolah bagi anak, yakni:
1. Mengembangkan Keterampilan Kognitif dan Sosial
PAUD berperan penting dalam mendorong pertumbuhan dan perkembangan keterampilan berpikir, berperilaku, dan kesejahteraan emosional anak. Lingkungan pembelajaran PAUD memungkinkan pembelajaran berbasis permainan, yang merangsang keterampilan bahasa dan emosional, serta pengembangan kreativitas dan imajinasi.

"Lewat bermain sambil belajar, anak-anak bisa mengeksplorasi kecakapan dalam bahasa, termasuk juga children well being," katanya.

2. Meningkatkan Prestasi Akademik
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan pendidikan PAUD satu tahun cenderung memiliki prestasi lebih baik di sekolah dasar.

Dengan meningkatkan perkembangan kognitif anak sejak dini, anak-anak akan mempunyai peluang lebih besar untuk mencapai tingkat kemampuan membaca dan berhitung yang lebih tinggi dalam pendidikan selanjutnya.

Anak-anak yang mengikuti PAUD mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menyelesaikan sekolah menengah atas dan lebih besar kemungkinannya untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi.

"Pendekatan pembelajaran yang mengesankan di mana interaksi antara guru dan murid, betul-betul terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. PAUD pun akan mendorong siswa anak memiliki motivasi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi," tutur Amich.

3. Meningkatkan Interaksi Sosial
Lingkungan belajar di PAUD memungkinkan anak mengembangkan kematangan emosi, yang diperlukan untuk membangun hubungan sosial yang kuat.

PAUD memberikan kesempatan yang baik bagi anak untuk mengembangkan interaksi sosial dengan orang lain, yang berasal dari latar belakang sosial budaya berbeda, dan membekali mereka dengan keterampilan sosial yang diperlukan untuk membangun persahabatan.

"Kami menekankan social skills karena ini akan membentuk sikap menghargai sesama kawan, menumbuhkan sifat toleransi," pungkasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan