Waspadai Tanda Awal Serangan Jantung: Pelajaran dari Kepergian Ricky Siahaan

ilustrasi gejala Tanda Awal Serangan Jantung:-foto :tangkapan layar-
koranradarlebong.com- Kabar duka datang dari dunia musik Indonesia. Ricky Siahaan, gitaris band Seringai sekaligus CEO Whiteboard Journal, meninggal dunia secara mendadak pada Sabtu, 19 April lalu, usai tampil dalam konser penutupan tur mereka di Tokyo, Jepang.
Penyebab kematian Ricky dikabarkan karena serangan jantung. Tragedi ini membuka mata banyak orang tentang pentingnya mengenali tanda awal serangan jantung agar bisa segera ditangani secara medis.
Apa Itu Serangan Jantung dan Penyebabnya?
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah menuju otot jantung terhambat secara signifikan, biasanya akibat penyumbatan pada pembuluh darah koroner.
BACA JUGA:Waspadai Gejala dan Tahapan Penyakit Liver: Kenali Ciri-Ciri Masalah pada Hati
Penyumbatan ini disebabkan oleh penumpukan plak—campuran lemak, kolesterol, dan zat lain yang menempel di dinding arteri.
Saat plak pecah, terbentuk gumpalan darah yang bisa sepenuhnya memblokir aliran darah. Jika tidak ditangani dengan cepat, bagian otot jantung yang kekurangan darah akan rusak permanen.
Ricky Siahaan sendiri disebut telah memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya. Hal ini memperkuat pentingnya edukasi publik mengenai tanda awal serangan jantung agar bisa segera mendapatkan pertolongan dan mencegah fatalitas.
Tanda Awal Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai
Mengenali gejala awal serangan jantung dapat menyelamatkan nyawa. Berikut beberapa tanda umum yang sering muncul:
1. Rasa Tidak Nyaman di Dada
Sebagian besar kasus serangan jantung diawali dengan rasa nyeri atau sesak di tengah dada. Sensasi ini bisa terasa seperti tekanan, rasa penuh, atau seperti diremas. Nyeri ini bisa muncul selama beberapa menit, menghilang, lalu kembali lagi.
2. Ketidaknyamanan di Bagian Tubuh Lain
Nyeri tak hanya terasa di dada. Gejala juga bisa menyebar ke lengan (terutama kiri), punggung, leher, rahang, hingga perut. Rasa nyeri ini sering kali disalahartikan sebagai masalah otot atau pencernaan biasa.