Marak Pencurian Kopi, Petani Diminta Jaga Kebun Secara Bersama

Terlihat warga memanfaatkan badan jalan untuk menjemur kopi hasil panen.-foto :carles/radarlebong-

koranradarlebong.com - Harga biji kopi yang melonjak tinggi membawa keuntungan bagi para petani, namun juga meningkatkan risiko pencurian di kebun dan tempat penjemuran.

Kapolsek Lebong Tengah, Ipda Erwin Sinaga, S.Sos, mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada dan menjaga hasil panen mereka secara bersama-sama.

Maraknya aksi pencurian yang menyasar buah kopi baik yang masih di batang maupun yang tengah dijemur menjadi perhatian serius pihak kepolisian.

Kapolsek mengimbau warga agar tidak menjemur kopi dan padi di pinggir jalan, apalagi dibiarkan semalaman tanpa pengawasan. Menurutnya, hal ini dapat memicu aksi pencurian yang merugikan petani.

BACA JUGA:Petani di Lebong Kembangkan Kopi Stek untuk Tingkatkan Produksi

"Saat ini tengah memasuki musim panen padi, dan sebentar lagi panen kopi akan menyusul. Saya berpesan kepada warga untuk tidak menjemur hasil panen di jalan raya, apalagi tidak mengangkatnya pada malam hari. Ini dapat mengundang aksi pencurian," ujar Erwin Sinaga.

Lebih lanjut, Kapolsek menekankan bahwa selain berisiko dicuri, penjemuran di jalan raya juga dapat mengganggu pengguna jalan.

Ia meminta petani untuk mencari lokasi yang lebih aman dan memastikan hasil panen disimpan di tempat yang terlindungi.

"Saya mengimbau agar para petani lebih waspada dan menerapkan sistem keamanan bersama, seperti ronda malam atau siskamling. Selain itu, menyimpan kopi dan padi yang telah dijemur di tempat yang aman sangat penting agar tidak menimbulkan niat buruk dari para pelaku kejahatan, mengingat harga kopi dan padi saat ini cukup tinggi," tambahnya.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan