Outlook Ramadhan dan Cahaya Lailatul Qadar

--

Cahaya Malam Lailatul Qadar

Anda tahu, aku pun tahu, ayat Tuhan tentang malam yang istimewa. Malam yang lebih baik dari seribu bulan, hanya satu malam di bulan Ramadhan, yaitu malam Lailatul Qadar. Ia bukan sekadar peristiwa langit. Dan juga bukan sekadar hitungan waktu, tetapi rahasia yang terjaga.

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar? Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan..." (QS. Al-Qadr: 1-3)

Dalam bahasa tasawuf, Lailatul Qadar adalah malam tajalli, malam di mana hijab dunia tersingkap, dan cahaya Ilahi menyelimuti para pencari-Nya. Ibarat "malam penyatuan", di mana langit dan bumi, fana dan baqa, bertemu dalam harmoni. Malam di mana ruhani yang selama ini tertidur bisa terjaga, tersentuh oleh limpahan nuur (cahaya) yang lebih terang dari seribu bulan.

Lailatul Qadar bukan sekadar fenomena kosmik biasa, melainkan keadaan spiritual-metafisik di mana hati manusia disentuh oleh sirr Ilahi (rahasia ketuhanan). Seperti yang dikatakan oleh Imam Al-Junayd: "Lailatul Qadar bukan hanya tentang malam yang diberkahi, tetapi tentang hati yang telah siap menerima cahaya-Nya."

Malam istimewa itu adalah reward bagi mereka yang bersungguh-sungguh. Yang matanya terjaga di sepertiga malam. Yang tangannya terangkat dalam doa-doa panjang. Yang hatinya bergetar dalam kesadaran akan kebesaran Tuhan.

Di malam itu, ruh kembali kepada fitrahnya, hanyut tenggelam dalam lautan tasbih, terserap dalam samudera makrifat, dan penuh pancaran cahaya ilahi. Malam itu adalah pintu kemuliaan. Bagaimana kita bisa menuju cahaya Tuhan itu?

Dalam tradisi kaum sufi, ada tiga hal yang harus dilakukan agar hati kita bisa menangkap cahaya Lailatul Qadar:

1.Tazkiyatun Nafs, yaitu membersihkan hati dari kotoran duniawi, mengosongkan diri dari kebanggaan dan kesombongan.

2.I'tikaf, yaitu menjauh dari hiruk-pikuk dunia, masuk ke dalam keheningan dalam ruang cahaya ilahi untuk taqarrub ilallah.

3.Kontemplasi, yaitu membiarkan hati larut dalam asma-Nya, berzikir, bermunajat, dan bertasbih sampai ruhani kita terjaga bersama cahaya sang Pencipta.

Lailatul Qadar selamanya menjadi rahasia Tuhan. Rasulullah pernah menyampaikan bahwa ia jatuh pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Malam itu sengaja disembunyikan agar manusia mencarinya dengan sungguh-sungguh. Itulah dahsyatnya Lailatul Qadar, cahaya malam seribu bulan.

Wardi Taufiq

Pengurus Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama

Kepala Pelaksana LSP Pariwisata Syariah Indonesia

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan