Produksi Sampah Meningkat Selama Ramadhan, DLH Tambah Armada Angkutan

SAMPAH: DLH Lebong mencatat ada peningkatan produksi sampah selama Ramadan tahun 1446 Hijriah/2025.-(amri/rl)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Selama bulan Ramadan 1446 Hijriah/2025, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebong mencatat adanya peningkatan produksi sampah.
Namun, lonjakan ini masih bisa diatasi dengan menambah frekuensi angkutan sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Air Kopras, Kecamatan Pinang Belapis.
Kabid Pengelolaan Persampahan, B3, dan Peningkatan Kapasitas DLH Lebong, A. Repi, S.Kom, mengungkapkan bahwa kenaikan jumlah sampah selama Ramadan tidak terlalu signifikan dibanding bulan-bulan sebelumnya.
Peningkatan ini dipicu oleh tingginya aktivitas pelaku usaha kuliner serta ramainya pasar takjil yang bermunculan selama bulan puasa.
Baca Juga: Bakal di Cek Polisi, 3 Bangunan Fisik dari DD 2024 Pelabai Tuntas di Februari 2025
“Seperti di Pasar Muara Aman, setiap sore banyak pedagang yang menjajakan takjil, sementara pada malam hari masyarakat juga ramai berbelanja. Hal ini tentu berdampak pada peningkatan produksi sampah,” ujar Repi.
DLH Lebong telah mengantisipasi peningkatan volume sampah sejak jauh-jauh hari dengan menggandeng pihak ketiga dalam pengelolaan sampah tahun 2025.
Jika sebelumnya pengangkutan sampah ke TPA dilakukan dua kali sehari menggunakan dua unit truk, maka selama Ramadan frekuensinya ditingkatkan menjadi tiga kali sehari.
“Sejauh ini, peningkatan sampah masih dapat dikendalikan dengan baik, dan tidak menimbulkan permasalahan besar,” tambahnya.
Selain meningkatkan frekuensi pengangkutan, DLH Lebong juga mendorong masyarakat untuk memilah sampah sejak dari sumbernya guna mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA.
Hal ini sejalan dengan Peraturan Daerah (Perda) Persampahan Tahun 2021 yang mengatur pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
“Masyarakat sebaiknya memilah sampah sebelum dibuang. Sampah yang bisa didaur ulang dan memiliki nilai ekonomis seharusnya dipisahkan. Dengan cara ini, volume sampah ke TPA bisa ditekan, sementara masyarakat juga mendapat manfaat ekonomi dari sampah yang masih bernilai,” pungkasnya.