Generasi Emas Amerika Serikat Bonyok di Copa America 2024

--

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Amerika Serikat digadang-gadang melangkah jauh di Copa America 2024 karena punya skuad generasi emas dan jadi tuan rumah. Namun, kiprah mereka berakhir tragis.

Langkah Amerika Serikat di Copa America 2024 hanya sampai di babak fase grup. Hal ini terjadi usai The Yanks kalah 0-1 dari Uruguay pada laga terakhir Grup C di Arrowhead Stadium, Kansas City, Selasa (2/7). Gol tunggal La Celeste dibuat oleh Mathias Olivera.

Kekalahan ini membuat Amerika Serikat berada di peringkat ketiga dengan tiga angka. Mereka di bawah Panama yang meraih enam angka di urutan kedua dan Uruguay yang menjadi juara grup dengan sembilan angka. Uruguay dan Panama berhak lolos ke perempatfinal.

Kegagalan Amerika Serikat lolos ke fase gugur menjadi sebuah kejutan. Pasalnya, The Yanks digadang-gadang bisa melaju jauh di Copa America 2024.

Pasalnya, Amerika Serikat bertindak sebagai tuan rumah. Selain itu, mereka punya materi pemain yang banyak bermain di Liga Eropa. Skuad Amerika Serikat saat ini bahkan dianggap berada dalam generasi emas.

Amerika Serikat diperkuat nama-nama seperti Christian Pulisic, Weston McKennie, Timothy Weah, hingga Folarin Balogun yang tampil rutin di Liga Eropa. Dengan para pemain tersebut, Amerika Serikat hanya mampu meraih poin dari kemenangan atas Bolivia di Copa America 2024.

Pelatih Amerika Serikat Gregg Berhalter jadi yang paling disorot atas tersingkirnya skuad Paman Sam di Copa Amerika Serikat. Ia dinilai tak mampu memadukan para pemain yang punya kualitas cukup baik.

Legenda Amerika Serikat, Clint Dempsey, bahkan menyebut Berhalter membuang potensi generasi emas negaranya. Ia kini juga khawatir Amerika Serikat kembali takkan bisa berbicara banyak di Piala Dunia 2026 kala mereka juga menjadi tuan rumah.

"Ini adalah generasi emas kita dan sepertinya kita menyia-nyiakannya. Tahun 2026 akan segera tiba, Anda tidak akan pernah mendapatkan kesempatan ini lagi. 1994 kita sudah memilikinya, kita akan memilikinya di sini, tapi kemudian Anda tidak tahu apa yang terjadi di sana," ujar Berhalter dikutip dari Daily Mail. (net)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan