Ini Dia Daerah yang Tidak Ada Indomaret dan Alfamartnya Sama Sekali
Daerah yang Tidak Ada Indomaret dan Alfamartnya.-Foto: net-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Indomaret dan Alfamart merupakan jaringan bisnis minimarket yang sudah tersebar di seluruh Indonesia. Kedua minimarket tersebut bahkan memiliki lebih dari 20 ribu gerai, sehingga sangat mudah ditemui dimana saja.
Di tengah menjamurnya gerai kedua minimarket tersebut, ternyata ada daerah yang tak ada Indomaret dan Alfamart sama sekali. Daerah mana?
Daerah yang tidak ada Indomaret dan Alfamart sama sekali adalah Padang, Sumatera Barat. Di Padang, masyarakat tak bisa menemukan Indomaret dan Alfamart.
Padahal, Padang merupakan salah satu kota besar yang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun asing. Mengapa demikian?
Baca Juga: 5 Ciri-ciri Penipuan Lowongan Kerja, Waspada!
Dilansir dari detik.com, terdapat beberapa alasan mengapa di Padang sama sekali tidak ada Indomaret dan Alfamart. Berikut penjelasannya.
1. Tidak Dapat Izin Pemda
Alasan yang pertama adalah karena pemerintah daerah (Pemda) Sumatera Barat tidak mengizinkan Indomaret dan Alfamart untuk buka di wilayah tersebut. Menurut Pemda Sumatera Barat, dikhawatirkan adanya kedua gerai minimarket itu akan mematikan bisnis kecil dan pedagang tradisional di daerah Padang.
2. Khawatir Bisa Merusak Ekonomi daerah
Kehadiran gerai Indomaret dan Alfamart dipercaya bisa merusak ekonomi daerah Padang dalam jangka panjang. Hal itu karena pemerintah daerah khawatir masyarakat akan lebih tertarik untuk mengunjungi toko modern dengan barang-barang lengkap dan harga jual yang pasti.
Bisnis ritel Indomaret dan Alfamart telah tersebar di seluruh Indonesia dengan harga yang bersaing. Jika hal tersebut terjadi, keberadaan minimarket modern akan menjadi alasan masyarakat tak mau lagi untuk mengunjungi warung atau toko kelontong.
3. Mengedepankan Usaha Masyarakat Lokal
Pemerintah daerah melarang keberadaan Indomaret dan Alfamart dengan alasan untuk melindungi warung dan minimarket lokal dengan mendorong kemajuan perekonomian di bidang UMKM. Kebijakan ini nyatanya mendapatkan respons positif dari berbagai kalangan di luar Sumatera Barat.
Pemerintah daerah dan masyarakat Sumatera Barat meyakini bahwa warga lokal juga mampu membuat bisnis modern retail outlet (MRO), semacam toserba yang dimiliki oleh perorangan tanpa harus ada kehadiran kedua raksasa minimarket tersebut. Apalagi, orang Minang dikenal sebagai pelaku bisnis yang memiliki kebiasaan berdagang sejak dahulu.