4 Mobnas Dinkes Lebong Tak Bisa Dipakai Setelah Dikandangkan
4 Randis Dinkes Lebong Tak Bisa Dipakai Setelah Dikandangkan-(amri/rl)-
LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Proses penertiban aset berupa mobil dinas (mobnas) yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong beberapa bulan lalu kini menimbulkan persoalan baru bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong.
Bagaimana tidak, Empat unit kendaraan yang selama ini menjadi armada operasional Dinkes kini tidak dapat digunakan sama sekali setelah kondisinya memburuk selama empat bulan dikandangkan.
Penertiban aset dilakukan Pemkab Lebong sebagai langkah penataan administrasi dan pengawasan terhadap penggunaan randis di lingkungan pemerintahan daerah.
Seluruh kendaraan dinas, termasuk milik Dinas Kesehatan, ditarik dan dicek kembali untuk memastikan keberadaan serta kelayakan penggunaannya. Namun setelah proses penertiban berlangsung, mobil-mobil operasional tersebut justru ditemukan dalam kondisi tidak terawat.
BACA JUGA:Seluruh Mobnas Akan Ditertibkan, Aset Daerah Disisir Total
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong, Rachman, SKM, menjelaskan bahwa pihaknya baru mendapat izin resmi dari Pj Sekda Lebong, Syarifuddin, untuk mengambil kembali empat kendaraan operasional tersebut pada pekan lalu.
Izin itu diberikan setelah Dinkes Lebong melayangkan surat permohonan pengambilan randis yang selama ini berada dalam penguasaan pemerintah daerah. Namun saat pengecekan langsung dilakukan, kondisi empat randis itu dinilai jauh dari layak pakai.
Menurut Rachman, sejumlah komponen vital kendaraan hilang, beberapa bagian rusak, dan kondisi ban sudah kempes. Akibatnya, kendaraan yang sebelumnya difungsikan sebagai mobil operasional tidak dapat dihidupkan maupun dipindahkan tanpa perbaikan besar.
"Setelah kami cek, banyak komponen yang tidak ada. Bahkan ban sudah dalam kondisi kempes total," ungkapnya.
Lebih jauh, Rachman menyampaikan bahwa hilangnya fungsi empat mobil operasional ini berdampak serius pada pelayanan publik khususnya di bidang kesehatan. Kendaraan tersebut sebelumnya merupakan eks ambulans yang dialihfungsikan untuk menunjang mobilitas petugas kesehatan dalam kegiatan lapangan, mulai dari distribusi alat kesehatan, pelayanan cepat di wilayah terpencil, hingga kegiatan monitoring program kesehatan.
"Ini tentu menghambat pelayanan kepada masyarakat. Kami sangat bergantung pada kendaraan operasional ini untuk aktivitas lapangan. Sementara saat ini kami benar-benar kehilangan empat armada sekaligus," kata Rachman.
Ia menegaskan bahwa Dinkes Lebong akan melaporkan kondisi ini secara resmi kepada Pemerintah Kabupaten Lebong untuk tindak lanjut, termasuk kemungkinan perbaikan atau penggantian aset jika diperlukan. Pihaknya juga berharap ke depan pengelolaan penertiban aset dilakukan dengan lebih terstruktur agar tidak menimbulkan kerusakan maupun kehilangan komponen kendaraan.
"Saat ini, kami terpaksa mencari alternatif armada lain untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan, meski dengan keterbatasan jumlah mobil operasional," tutup Rachman.