Cerita Dahlan Iskan tentang Sosok Sugiri Ponorogo, Begitu Nista Sampai Ditangkap KPK
Cerita Dahlan Iskan tentang Sosok Sugiri Ponorogo, Begitu Nista Sampai Ditangkap KPK-foto :jpnn.com-
JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- - Kolumnis kondang Dahlan Iskan punya cerita tentang sosok Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang terjaring operasi tangkap tangan atau OTT Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu. Tokoh pers itu sangat menyayangkan bupati yang dikenal merakyat tersebut menerima suap pengaturan jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
“Sayang sekali. Bupati sekelas Sugiri Sancoko di Ponorogo main-main soal suap atur jabatan anak buah. Begitu sepele. Begitu sembrono. Begitu nista,” ujar Dahlan dalam kolomnya di Disway edisi Minggu (9/11/2025).
Dahlan mengaku mengenal Sugiri. Saat wartawan senior tersebut masih memimpin Jawa Pos, Sugiri bekerja di grup media yang berpusat di Surabaya itu. “Tentu saya kenal orang itu. Ia pernah bekerja di bagian iklan di grup media yang saya pimpin. Zaman dulu,” imbuh Dahlan.
Lebih lanjut Dahlan menuturkan Sugiri adalah sosok merakyat. Masyarakat Ponorogo pun mendaulat Sugiri menjadi bupati untuk masa jabatan kedua. “Ia dianggap sukses di periode pertama. PDI-Perjuangan mencalonkannya lagi. Baru satu tahun ia dilantik untuk periode kedua,” tutur Dahlan.
Hal tentang sosok Sugiri yang diingat Dahlan ialah kebijakannya menghapus kendaraan dinas pada periode pertamanya sebagai bupati. Sugiri memilih sendiri pakai mobil tua.
Sugiri juga mengubah ruang kerja bupati Ponorogo menjadi bergaya angkringan atau warung desa. Sugiri mengubah ruang kerja bupati yang semestinya feodalistis menjadi kelihatan merakyat. Soal Tak Intervensi Hukum Dahlan juga mengingat kebijakan Sugiri membangun Monumen dan Museum Reog Ponorogo. Bangunan yang amat tinggi itu ibarat Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali versi Kota Reog.
“Orang akan bisa naik ke atasnya. Entah dari mana idenya, lokasi menara reog itu di desa yang sangat miskin: Sampung. Tempat kelahirannya sendiri," imbuh Dahlan. Menurut Dahlan, Sampung sebagai tempat asal Sugiri memang identik dengan kemiskinan.
Makanan pokok penduduknya ialah gaplek atau singkong yang dikeringkan. Adapun gamping menjadi satu-satunya hasil bumi di Sampung. Gamping adalah batu putih yang kalau dibakar bisa dipakai untuk campuran pasir sebagai pelapis dinding bata. Tanah di Sampung memang bergamping. “Tandus.
Tanaman sulit tumbuh,” cerita Dahlan. Walakin, Dahlan tetap mengaku tidak mengenal Sugiri sepenuhnya. Mantan menteri BUMN itu bertanya-tanya mengapa Sugiri bisa melakukan praktik lancung sampai ditangkap KPK.
“Saya tidak habis pikir mengapa Sugiri meminta bayaran untuk mengangkat pejabat di bawahnya. Itulah yang tersiar di media. Berdasar keterangan pers KPK,” ujar Dahlan.