Pemdes Suka Damai Tanam Jagung Dukung Ketahanan Pangan Lewat Program Sadesahe

Jagung: Terlihat pemdes dan anggota BUMDes Suka Damai melakukan penanaman jagung.-(carles/rl)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pemerintah Desa (Pemdes) Suka Damai, Kecamatan Lebong Tengah, Kabupaten Lebong, mulai merealisasikan program ketahanan pangan dengan menanam jagung sebagai komoditas utama.
Kegiatan ini dilaksanakan melalui BUMDes dan menggunakan anggaran Dana Desa (DD) tahun 2025, dengan tujuan memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendukung kemandirian ekonomi masyarakat desa.
Penanaman jagung ini merupakan bagian dari pelaksanaan Program Satu Desa Satu Hektar (Sadesahe), yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu dan diluncurkan pada Agustus 2025.
Program ini mendorong setiap desa untuk mengolah minimal satu hektare lahan produktif, khususnya untuk tanaman jagung, guna meningkatkan ketersediaan pangan lokal serta menjaga kelestarian lingkungan.
Baca Juga: PDAM Lebong Tegas! Enam Bulan Menunggak, Sambungan Air Diputus
"Program Sadesahe dikemas dalam bentuk lomba antar desa dengan total hadiah sebesar Rp2,25 miliar. Kegiatan ini melibatkan masyarakat, Bhabinkamtibmas, serta didukung pemerintah daerah dan kalangan akademisi," ungkap Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Suka Damai, Antomi, Jum'at (17/10).
Menurut Antomi, program ini tidak hanya sekadar menanam jagung, tetapi memiliki tiga tujuan besar yang menyentuh aspek pangan, ekonomi, dan lingkungan.
Pertama, untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup di tingkat desa agar masyarakat tidak bergantung pada pasokan luar.
Kedua, untuk membuka peluang ekonomi baru melalui pemanfaatan lahan tidur atau lahan yang belum produktif.
Dan ketiga, untuk mendorong kesadaran ekologis masyarakat, salah satunya dengan menanam pohon buah di pekarangan rumah.
"Kami berharap melalui kegiatan ini, warga bisa lebih mandiri dalam hal pangan. Selain itu, hasil panen juga bisa membantu menambah pendapatan warga. Dari sisi lingkungan, kegiatan ini juga memberi dampak positif jika dilakukan secara berkelanjutan," jelasnya.
Lebih dari sekadar menjalankan program pemerintah, Desa Suka Damai juga melihat ini sebagai momen untuk mendorong inovasi lokal.
Antomi menyampaikan bahwa pengelolaan pertanian yang baik serta partisipasi aktif masyarakat akan menjadi faktor penentu keberhasilan program ini.
Pemdes berharap kegiatan ini bisa menjadi awal dari sistem pertanian desa yang lebih berkelanjutan dan berorientasi pada kemandirian.