Plafon Jebol dan Dinding Retak, Siswa SDN 09 Lebong Belajar dengan Rasa Was-Was

Plafon Jebol dan Dinding Retak, Siswa SDN 09 Lebong Belajar dengan Rasa Was-Was-foto :istimewa-

LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Di balik semangat para siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 09 Lebong yang tetap berkobar dalam menuntut ilmu, tersimpan potret menyedihkan tentang fasilitas pendidikan yang sangat memprihatinkan. Gedung sekolah yang seharusnya menjadi tempat yang nyaman untuk belajar kini berdiri rapuh, dengan dinding retak, plafon jebol, dan jendela hancur.

Kondisi ini seharusnya menjadi alarm keras bagi pemerintah daerah untuk segera bertindak.

Pantauan lapangan, Bangunan SDN 09 Lebong, yang berada di Kecamatan Lebong Utara, seolah sudah dimakan usia.

Dari tujuh ruang kelas yang ada, hanya enam yang masih difungsikan sebagai ruang belajar, itupun dalam kondisi yang jauh dari kata layak. Satu ruang lainnya benar-benar tak bisa digunakan karena rusak parah. Tak hanya itu, bahkan di salah satu ruangan, kotoran kelelawar tampak menumpuk karena atap yang bocor dan plafon yang sudah jebol.

BACA JUGA:Perpusda Lebong Dorong Kolaborasi Perpusnas dan Provinsi Bengkulu

Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 09 Lebong, Hermayulis, menyampaikan bahwa kondisi fisik bangunan yang mengalami kerusakan parah tidak menyurutkan semangat para siswa untuk tetap hadir dan mengikuti pelajaran.

Ia mengungkapkan saat ini sekolahnya memiliki 57 siswa yang didampingi oleh 12 tenaga pengajar. Meski jumlah murid tergolong sedikit, prestasi para siswa justru membanggakan.

"Anak-anak kami rajin ikut lomba. Mulai dari cerdas cermat, seni tari, hingga lomba menggambar di tingkat kecamatan dan kabupaten. Banyak dari mereka yang berhasil meraih juara," ujar Hermayulis.

Sayangnya, karena jumlah murid tidak mencapai 60 orang, sekolah ini tidak masuk dalam kriteria penerima Dana Alokasi Khusus (DAK) yang biasanya digunakan untuk renovasi gedung. Hal ini menjadi kendala utama dalam upaya perbaikan infrastruktur sekolah.

"Kami sudah mengajukan proposal bantuan sejak beberapa waktu lalu, baik untuk perbaikan bangunan maupun penambahan mebel. Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak terkait," tambahnya.

Dalam menjalankan operasional sehari-hari, SDN 09 Lebong hanya mengandalkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang jumlahnya sangat terbatas. Dana tersebut nyatanya belum cukup untuk menutupi kebutuhan mendesak seperti perbaikan plafon, pembelian meja dan kursi, maupun fasilitas sanitasi yang layak.

Meski demikian, pihak sekolah tetap berupaya semaksimal mungkin. Beberapa papan kayu dipasang secara swadaya untuk menambal bagian bangunan yang rusak, agar kegiatan belajar mengajar bisa terus berlangsung. Namun, perbaikan seadanya ini tentu tak bisa menjadi solusi jangka panjang.

"Kalau tidak segera diperbaiki secara menyeluruh, bangunan ini bisa membahayakan anak-anak. Kami benar-benar butuh perhatian dari pemerintah," tegas Hermayulis.

Keprihatinan tidak hanya datang dari pihak guru. Para siswa pun mulai merasakan ketidaknyamanan saat belajar. Legi, salah satu siswa kelas 6, menyampaikan harapannya agar gedung sekolah mereka bisa segera diperbaiki.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan