Perpusda Lebong Dorong Kolaborasi Perpusnas dan Provinsi Bengkulu

Kantor Perpusda Lebong.-(rian/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusda) Kabupaten Lebong menyampaikan harapan besar agar Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu kembali memberikan perhatian dan dukungan nyata terhadap perkembangan perpustakaan di daerah.

Dukungan tersebut diharapkan tidak hanya dalam bentuk bahan bacaan, tetapi juga dalam bentuk anggaran serta penyelenggaraan kegiatan literasi yang berdampak langsung terhadap masyarakat.

Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lebong, Muhammad Yunus, dalam keterangannya baru-baru ini.

Ia menegaskan bahwa Perpusda Lebong saat ini sangat terbuka terhadap berbagai bentuk kunjungan dan kegiatan yang dapat diselenggarakan baik oleh perpustakaan tingkat provinsi maupun nasional.

Baca Juga: Korupsi Jalan dengan KN 928 Juta Menuju Meja Hijau

"Kami sangat berharap di tahun 2026 nanti, Perpusnas dapat kembali menyalurkan bantuan ke Kabupaten Lebong. Kami sangat membutuhkan bahan bacaan baru dan juga dukungan anggaran untuk pengembangan layanan perpustakaan yang lebih baik," ungkap Muhammad Yunus.

Dalam upayanya mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama di kalangan pelajar, Perpusda Lebong menyatakan kesiapannya untuk dijadikan sebagai lokasi pelaksanaan berbagai kegiatan literasi.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lebong menilai bahwa keberadaan dan aktivitas perpustakaan tidak hanya sebatas penyediaan buku, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran masyarakat yang berkelanjutan.

"Kami ingin Perpusda Lebong menjadi ruang terbuka bagi kegiatan peningkatan SDM, baik dalam bentuk pelatihan, literasi digital, seminar, maupun diskusi publik. Kolaborasi dengan Perpusnas dan Perpustakaan Provinsi Bengkulu sangat kami butuhkan untuk mewujudkan itu," tambah Yunus.

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa pihaknya terbuka terhadap program-program pemberdayaan perpustakaan desa.

Pasalnya, saat ini kondisi perpustakaan desa di Kabupaten Lebong masih cukup memprihatinkan.

Menurut Yunus, sebagian besar perpustakaan desa di Kabupaten Lebong saat ini dalam kondisi tidak aktif. Banyak dari perpustakaan tersebut telah lama tidak beroperasi karena kekurangan bahan bacaan dan minimnya kegiatan yang dilakukan.

Padahal, perpustakaan desa bisa menjadi ujung tombak peningkatan literasi di tingkat masyarakat akar rumput.

"Perpustakaan desa sebenarnya punya potensi besar. Sayangnya, selama beberapa waktu terakhir, banyak yang tidak aktif karena tidak adanya buku baru dan kurangnya perhatian. Ini menjadi salah satu alasan mengapa kami sangat berharap Perpusnas dan pemerintah provinsi kembali menyalurkan bantuannya ke daerah," jelasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan