Rabu, 24 Sep 2025
Network
Beranda
Berita Utama
Bengkulu Utara
Nasional
Pendidikan
Lifestyle
Olahraga
Tubei
Lainnya
Terkini
Berkah Jumat
Berkah Ramadhan
Network
Beranda
Nasional
Detail Artikel
Dokter Hewan
Reporter:
|
Editor:
|
Sabtu , 30 Aug 2025 - 01:00
--
dokter hewan radarlebong.bacakoran.co - yang terakhir bertemu drh yuda adalah istri saya: bulan lalu. sebelum dia berangkat saya berpesan pada istri: jangan bertanya apa pun soal kesehatan. kasihan beliau. bisa dianggap melanggar hukum: dokter hewan kok mendiagnosis manusia. dokter hewan yuda sendiri tidak pernah mau menjawab pertanyaan orang yang datang. apalagi kalau yang datang ke rumahnya itu mengeluhkan sakitnya. agar diobati. yuda pasti tidak mau melayani. ia tahu itu melanggar hukum. pesan saya yang lain: jangan kaget kalau bertemu sosok yuda. jangan lihat penampilan fisiknya. apalagi caranya berpakaian. orangnya nyentrik. berpakaian asal-asalan. seperti seorang petani yang baru pulang dari tegalan. jangan kaget pula kalau orangnya hanya pakai sandal. begitulah pengalaman saya bertemu dengannya. di rumahnya. di magelang. tiga tahun lalu. rumah itu masih terbilang di dalam kota. bukan rumah yang mentereng. terkesan rumah biasa yang kurang terawat. dari magelang istri saya mengirim wa: "sudah berubah. pak yuda cukup rapi. pakai sepatu," kata istri saya. "beliau baru tiba dari kampus ugm. selesai mengajar langsung ke magelang," ceritanyi. sesuai dengan pesan saya, istri tidak bertanya soal kesehatan. tidak pula menyampaikan keluhan tentang diabetesnyi. istri menyampaikan salam saya. lalu ngobrol soal keluarga. setelah basa-basi seadanya istri menyampaikan niatnyi membeli skretum. satu ampul disuntikkan di rumah yuda itu. lalu membeli delapan ampul lagi. dibawa pulang. empat untuk disuntikkan ke dirinyi sendiri. empat lagi untuk saya. memang ada yang bisa menyuntikkan skretum itu di rumah saya. "bawa uang berapa?" tanya istri sebelum berangkat. "bawa saja rp 2,5 juta dikalikan delapan," jawab saya. begitu meninggalkan rumah yuda istri kirim wa: "harganya sudah naik. jadi rp 3 juta per ampul". di rumah, istri mendapat suntikan skretum itu seminggu sekali. saya tidak pernah melihatnya. kebetulan saya sedang pergi ke beijing. agak lama. pulang dari beijing saya dapat ultimatum dari istri. "sisa yang empat ampul untuk saya lagi saja semua," ujar istri. saya pun mengalah –atau lebih tepatnya: takut menolak. saya ingat waktu kali pertama ke rumah drh yuda. desember 2022. saya ke sana karena mendengar banyak orang menyatakan sembuh setelah disuntik skretum drh yuda. ketika saya tiba di rumah itu memang benar. sekitar 12 orang antre untuk menerima suntikan. saya pun ingin mencobanya. lalu disuntik di pantat. setelah itu saya tidak tahu apa khasiatnya. saya tidak merasakan apa-apa. itu karena saya memang tidak punya keluhan soal kesehatan. yang jelas saya juga tidak mengalami dampak negatif apa pun (baca disway 12 desember 2022). apakah saya bodoh bin tolol? saya tidak tahu. mungkin. setidaknya saya tidak keberatan kalau ada orang yang mengatakan saya tolol. apalagi kalau yang mengatakan itu orang cerdik pandai –berpendidikan tinggi pula. yang sudah pasti: saya lebih tolol dari yang mengatakan. itu pasti. saya hanya mengagumi ilmuwan. dengan cara tolol. siapa pun ilmuwan itu. termasuk mengagumi drh yuda. bahwa ia seorang dokter hewan apa salahnya jadi dokter hewan –apalagi kemudian menjadi ilmuwan di bidang riset sel. kehebatan drh yuda di bidang riset sudah diakui di luar negeri. di korea selatan. ia sampai tergabung dalam tim riset kloning hewan di sana. tidak mudah menjadi tim riset di korsel. risetnya pun di bidang kloning hewan. apalagi proyek kloning itu berhasil. terwujud. ada hewan beneran yang bisa dibuat tanpa proses hubungan jantan-betina. tapi yang didalami drh yuda kan sel hewan? bukan sel manusia? tentu. itu pertanyaan yang tidak salah. tapi dalam hal sel, apa bedanya sel manusia dan hewan secara ilmu pengetahuan? maka tidak ayal bila banyak ahli stemcell berlatar belakang dokter hewan. apakah drh yuda salah? sehingga ada berita ia ditangkap polisi tiga hari lalu? saya tidak tahu. saya yakin, kalau pun ia dianggap bersalah, itu lantaran ia dianggap melanggar peraturan yang berlaku. seperti dulu. ia juga pernah ditangkap. ditahan. di urusan yang sama. lalu bebas. setelah itu drh yuda sebenarnya sudah lebih hati-hati. misalnya tidak mau melayani pertanyaan orang yang datang. ia jualan skretum. kalau ada yang membeli dilayani. mungkin ia dianggap salah karena belum punya izin usaha perdagangan skretum. saya tidak tahu. sebagai ilmuwan yang berdagang, drh yuda kalah pintar dengan prof dr dwi andreas santosa. ia ilmuwan benih tanaman pangan. prof dwi menemukan benih unggul padi. tapi tidak boleh menjual benih unggul temuannya. guru besar ipb itu terkena masalah. tidak punya izin benih. akhirnya prof andreas cari jalan memutar: ia membentuk koperasi benih. banyak petani menjadi anggota asosiasi bank benih tani indonesia (ab2ti). benih unggul itu pun tidak dijual kepada umum. tapi dijual kepada anggota sendiri. anggotanya kini sudah lebih 6.000 orang. semua menggunakan benih unggul yang melanggar peraturan itu. tapi karena hanya dijual ke anggota sendiri, ibaratnya itu hanya urusan internal organisasi. kini ab2ti berkembang pesat. sudah membangun pabrik penggilingan padi sendiri. pabrik kedua didirikan bulan lalu di bojonegoro, jatim. mungkinkah cara ''memutar'' prof andreas ditiru ilmuwan lain seperti drh yuda? saya tidak tahu seberapa serius pelanggaran yang dilakukan drh yuda. jangan-jangan drh yuda justru bisa jadi ''martir'' kecil-kecilan. yakni berkat pengorbanannya akan banyak peraturan yang diubah. media, umumnya menulis drh yuda menjalankan praktik stemcell. rasanya yuda tidak pernah melakukan stemcell. ia hanya menjual skretum. saya sebenarnya tahu apa beda stemcell dan skretum. saya menjalani dua-duanya. berulang kali. tapi biarlah yang ahli yang menjelaskannya. dua-duanya –stemcell dan skretum– memang belum diakui secara kedoketran. tapi dua-duanya dipraktikkan secara luas. kian luas. luas sekali. lebih luas dari sejuta daun kelor yang dijadikan satu. (dahlan iskan)
1
2
3
»
Tag
# bulan lalu
# dokter hewan
# terakhir
# bertemu
# istri
# disway
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Lebong, Sabtu 30 Agustus 2025
Berita Terkini
Geger Kemunculan Harimau di Lebong, BKSDA Terjunkan Tim
Berita Utama
2 jam
Daftar Tunggu Haji Capai 19 Tahun, Daftar Sekarang Berangkat 2044
Berita Utama
3 jam
94 Desa-Kelurahan Dilibatkan dalam Lomba SaDeSaHe Tanam Jagung
Berita Utama
3 jam
APBD Perubahan Lebong 2025, Pelayanan Publik Dipastikan Jadi Prioritas Utama
Berita Utama
3 jam
Lima ASN Lebong Ajukan Cerai, Satu Sudah Kantongi Izin Bupati
Tubei
3 jam
Audit Kasus Korupsi DD Bungin Tuntas, Penetapan Tersangka Segera
Tubei
3 jam
Pemkab Lebong Gandeng PLN, Perkuat PAD dari Pajak Listrik
Tubei
3 jam
APBD Bengkulu Utara 2026 Diproyeksikan Rp1,33 Triliun
Bengkulu Utara
3 jam
Kejari Bengkulu Utara Sosialisasi Hukum Cegah Korupsi Proyek Strategis
Bengkulu Utara
3 jam
2026, Bengkulu Utara Targetkan 47 Unit RTLH Dibedah
Bengkulu Utara
3 jam
Berita Terpopuler
Review Detail Uwinfly T65: Desain, Performa, dan Fitur Sepeda Listrik Terbaru
Terkini
15 jam
Rekomendasi Sunscreen Wardah untuk Usia 40 Tahun ke Atas
Terkini
15 jam
5 BB Cream Atasi Kerutan di Bawah Rp150 Ribuan
Terkini
17 jam
Review Lengkap Sepeda Listrik Goda Apollo Harga 3 Jutaan
Terkini
15 jam
Cara Membuat Masker Kopi dan Minyak Kelapa, Bantu Lembapkan Kulit
Terkini
16 jam
Rekomendasi Skincare Untuk Ibu Hamil di Bawah Rp 300 Ribu
Terkini
17 jam
Berita Pilihan
Bupati Lebong Azhari Fokus Pembangunan Meski Dibebani Hutang
Berita Utama
3 hari
Dugaan Keracunan MBG Lebong, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Minta Pihak Berwenang Segera Lakukan Penyelidikan
Berita Utama
3 minggu
Ratusan Siswa di Lebong Diduga Keracunan Usai Santap Menu Program MBG
Terkini
3 minggu
Cara Pasang Lampu Tembak D2 pada Sepeda Listrik
Terkini
4 minggu
Tanpa Transit Biaya Lebih Hemat, Sianok Travel Bengkulu Luncurkan Rute Umrah Baru
Terkini
1 bulan