Geger Kemunculan Harimau di Lebong, BKSDA Terjunkan Tim

TERJUN: Tim BKSDA Bengkulu terjun ke lapangan mengenai keberadaan harimau yang dilaporkan masyarakat.-FOTO Dok BKSDA Bengkulu-

LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Masyarakat Kabupaten Lebong, dikejutkan oleh kemunculan seekor Harimau Sumatera yang keluar dari kawasan hutan lindung Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Satwa buas yang merupakan salah satu hewan endemik dan dilindungi ini terlihat di Desa Lemeu, Kecamatan Uram Jaya, pada Minggu, 21 September 2025 lalu. 

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu telah mengonfirmasi kebenaran laporan tersebut dan mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat beraktivitas di area kebun yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan.

Kemunculan harimau ini sempat menghebohkan warga setelah video amatir yang merekam penampakan satwa buas tersebut beredar di media sosial.

Baca Juga: Daftar Tunggu Haji Capai 19 Tahun, Daftar Sekarang Berangkat 2044

Dalam rekaman tersebut, seekor harimau terlihat berjalan di luar batas hutan lindung, hanya sekitar 800 meter dari kawasan TNKS.

Kejadian ini sontak menimbulkan rasa khawatir di kalangan warga, terutama mereka yang bermukim atau memiliki lahan perkebunan di sekitar wilayah Kecamatan Uram Jaya dan Pinang Belapis.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari, membenarkan adanya kemunculan Harimau Sumatera di luar kawasan hutan lindung. 

"Benar, kami menerima laporan dari warga dan telah menurunkan tim untuk melakukan penelusuran. Lokasi penampakan berada cukup dekat dengan aktivitas warga, sehingga kami imbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak beraktivitas sendiri di kebun, khususnya pada pagi dan sore hari," ujar Said Jauhari.

BKSDA menduga bahwa harimau keluar dari habitat alaminya karena beberapa kemungkinan, antara lain terganggunya ekosistem hutan atau berkurangnya populasi mangsa alami seperti rusa, babi hutan, dan kijang.

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak melakukan perburuan liar terhadap hewan-hewan tersebut, karena mereka merupakan bagian penting dari rantai makanan dan menjaga keseimbangan ekosistem hutan.

Said juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika kembali menemukan jejak atau tanda-tanda keberadaan harimau di sekitar pemukiman atau lahan pertanian.

Pihaknya berkomitmen akan terus memantau dan mengambil langkah mitigasi guna mencegah terjadinya konflik antara manusia dan satwa liar.

"Kami sangat berharap kerja sama dari masyarakat. Selain melaporkan temuan, kami minta warga tidak bertindak gegabah, seperti mencoba mengusir atau bahkan melukai harimau jika berpapasan. Ini demi keselamatan bersama, dan juga demi perlindungan satwa yang terancam punah ini," jelas Said.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan