Cantik Alami Tanpa Operasi Plastik Ala Gen Z

Cantik Alami Tanpa Operasi Plastik -Tangkapan Layar-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Di era media sosial seperti sekarang, penampilan bukan lagi soal mengubah diri secara drastis, melainkan soal memperbaiki sedikit demi sedikit agar mendapatkan hasil yang alami.
Inilah yang menjadi dasar tren kecantikan baru yang dikenal dengan istilah tweakments di kalangan Gen Z yang tumbuh di era digital.
Tweakments adalah berbagai prosedur non-bedah yang bertujuan menyempurnakan penampilan.
Sejumlah perawatannya mencakup botox ringan, filler, lip flip, perawatan kulit dengan laser atau LED mask, hingga non-surgical rhinoplasty (pembentukan hidung tanpa operasi).
BACA JUGA:Madu Mentah Jadi Rahasia Kecantikan Alami 2025
Prosedur ini dianggap lebih aman, cepat, dan minim pemulihan.
Belakangan ini, banyak influencer mulai buka-bukaan soal prosedur yang mereka jalani demi mendapatkan tampilan yang terlihat natural.
Salah satunya konten kreator asal Australia, Sarah Gardner yang baru-baru ini membagikan video TikTok dengan foto selfie di slide pertama.
Namun di slide berikutnya, ia membocorkan telah melakukan delapan prosedur, mulai dari Botox di dahi, penggunaan tretinoin dan antibiotik untuk jerawat, botox masseter untuk mengecilkan rahang, dua kali rhinoplasty non-bedah (pembentukan hidung tanpa operasi), brow lift (angkat alis), lip flip (membentuk bibir atas), dan masker LED.
dr. Wall menyebut salah satu tweakment yang banyak diminati adalah botox masseter atau pengecil rahang, yang hasilnya bisa bertahan sekitar enam bulan.
“Ini menciptakan bentuk wajah yang lebih feminin, dan juga membantu mereka yang sering menggemeretakkan atau mengatupkan gigi terlalu keras,” tuturnya.
Berbeda dengan tren kecantikan sepuluh tahun lalu yang didominasi oleh keinginan tampil seperti selebriti, misalnya keluarga Kardashian, sekarang anak muda justru lebih menyukai tampilan yang terlihat natural dan effortless.
“Tapi sekarang, orang lebih mengejar tampilan alami yang memperlambat penuaan. Dan gaya seperti itu akan selalu relevan." beber dr. Wall.