20 OPD Lebong Terancam Gagal Cairkan TPP

Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi ASN BKPSDM Lebong, Wince Damayanti, S.KOM.-(rian/rl)-

LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Sebanyak 20 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Lebong terancam tidak dapat mencairkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bulan Mei dan TPP 13.

Hal ini disebabkan hingga batas akhir waktu pengajuan berkas, Jumat (4/7) pukul 15.00 WIB, mereka belum juga menyerahkan berkas pengajuan pencairan ke Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lebong.

Diketahui dari total 65 OPD yang ada, baru 45 OPD yang telah menyerahkan berkas pengajuan pencairan TPP kepada BKPSDM.

Berkas tersebut menjadi syarat wajib agar dana TPP dan TPP 13 bisa diproses oleh Badan Keuangan Daerah (BKD) Lebong.

Baca Juga: Cegah Kenalan Remaja, Satpol PP Lebong akan Lakukan Razia

"Berkas yang kami terima akan kami verifikasi terlebih dahulu, selanjutnya diserahkan kembali ke OPD masing-masing untuk diteruskan ke BKD agar bisa diproses pencairannya," jelas Plt. Kepala BKPSDM Lebong, Reko Haryanto, S.Sos,M.Si, melalui Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi ASN BKPSDM Lebong, Wince Damayanti, S.KOM, Jum'at (4/7).

Ia menegaskan, bila sampai batas akhir waktu jam kerja hari ini berkas pengajuan tidak diserahkan, maka pencairan TPP untuk OPD yang bersangkutan dipastikan tidak dapat dilakukan. 

"Kami sudah mengingatkan sejak jauh hari. Jika hingga pukul tiga sore ini masih ada yang belum menyerahkan, konsekuensinya mereka tidak bisa dicairkan," tegas Wince.

BKPSDM menekankan agar seluruh OPD patuh terhadap jadwal dan prosedur, agar hak pegawai berupa TPP bisa dicairkan sesuai ketentuan.

Berkas pengajuan ini wajib dilengkapi agar dapat diverifikasi sesuai regulasi yang berlaku, untuk menghindari adanya kekeliruan dalam proses penyaluran anggaran.

"Kami sudah memberi tenggat waktu yang jelas dan prosedur yang transparan. Jadi diharapkan semua OPD bisa disiplin supaya tidak merugikan pegawai mereka sendiri," tambah Wince.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan