Dampak Perang Dagang: Tesla, Walmart, dan Boeing Terpaksa Menyesuaikan Diri

Dampak Perang Dagang Tesla, Walmart, dan Boeing Terpaksa Menyesuaikan Diri-- Daftar Populer

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina, yang dimulai di bawah pemerintahan Donald Trump, kini memasuki babak baru yang semakin mempengaruhi ekonomi global.

Di tengah ketegangan antara kedua kekuatan besar ini, tidak hanya petani kedelai atau konsumen yang menjadi korban, tetapi juga perusahaan-perusahaan besar Amerika Serikat yang dulunya dianggap terlalu besar untuk gagal.

Perusahaan-perusahaan raksasa ini kini mulai terhantam dampak dari kebijakan tarif yang diterapkan kedua negara.

Salah satu yang paling terpukul adalah Tesla, produsen mobil listrik yang kini menghadapi penurunan tajam setelah Cina mengenakan tarif balasan 125% terhadap produk otomotif Amerika.

BACA JUGA:Sinyal Positif dari Trump, Perang Dagang AS-China Berakhir?

Tarif ini memaksa Tesla menarik beberapa model dari pasar Cina, yang merupakan pasar terbesar kedua bagi perusahaan tersebut.

Tidak hanya itu, gangguan pada rantai pasok, terutama pembatasan ekspor logam tanah jarang, semakin memperburuk keadaan dan menyebabkan saham Tesla anjlok hingga 15% dalam lima tahun terakhir.

Perusahaan raksasa lain seperti Walmart dan Apple juga merasakan dampak dari perang dagang ini.

Walmart, yang lebih dari 60% produknya berasal dari Cina, kini terpaksa menanggung lonjakan harga barang akibat tarif impor yang tinggi.

BACA JUGA:Ekonomi Tiongkok Menguat di Tengah Perang Dagang dengan AS

Situasi serupa juga dialami Apple, dengan penurunan penjualan iPhone di Cina mencapai 9% pada kuartal pertama 2025.

Bahkan, nilai pasar Apple merosot hingga 700 miliar dolar dalam waktu singkat.

Di sektor industri, Boeing dan General Motors pun merasakan dampak yang sangat serius, dengan Boeing terpaksa mengembalikan pesawat yang sudah dipesan oleh maskapai Cina karena pembatasan perdagangan.

Perang dagang ini telah menciptakan gejolak ekonomi yang meluas, tidak hanya untuk perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga bagi negara-negara berkembang yang bergantung pada perdagangan global.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan