Alasan Waktu Pasti Lailatul Qadar Hanya Diketahui Allah

Ilustrasi alasan waktu lailatul qadar dirahasikan oleh Allah SWT.-foto: net-
Ubadah bin Shamit RA menuturkan, "Rasulullah SAW mendatangi kami untuk menyampaikan informasi mengenai Lailatul Qadar. Namun tiba-tiba terdapat dua orang muslim yang berselisih. Beliau kemudian bersabda:
'Sesungguhnya aku mendatangi kalian untuk menyampaikan informasi tentang Lailatul Qadar. Tiba-tiba ada dua orang muslim saling memaki sehingga aku tidak tahu (hilang informasi)'." (HR Bukhari).
Karena itulah, para ulama berpendapat dirahasiakannya Lailatul Qadar agar umat Islam terjaga dari perpecahan, yang mana dapat menghalangi untuk memperoleh kebaikan.
4. Termotivasi untuk Beramal Baik
Tak sedikit manusia yang menyukai hal-hal misterius sehingga tertarik untuk mengetahuinya. Begitu juga dengan Lailatul Qadar. Sebagian ulama berpandangan waktu pasti malam tersebut menjadi rahasia Allah SWT agar para hamba termotivasi untuk bersemangat mencarinya dengan melaksanakan ibadah dan berbagai amal sholeh.
Hadits Mencari Lailatul Qadar
Dalam sejumlah riwayat, Rasulullah SAW hanya memberitahu untuk mencari Lailatul Qadar pada malam-malam terakhir bulan Ramadan. Berikut sejumlah haditsnya:
1. Sepuluh Malam Ganjil Terakhir Ramadan
تَحَرَّوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: Nabi SAW bersabda, "Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil dari 10 malam terakhir dari bulan Ramadan." (HR Bukhari dari Muslim dari Aisyah RA).
3. Tujuh Malam Terakhir Ramadan
أَنَّ رِجَالاً مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْمَنَامِ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ
Artinya: Ibnu Umar RA berkata, "Ada beberapa orang dari kalangan sahabat Rasulullah SAW telah bermimpi melihat lailatul qadar pada tujuh hari yang terakhir (di bulan Ramadan). Beliau bersabda, 'Menurut pendapatku, mimpimu itu bertepatan dengan tujuh hari yang terakhir. Oleh karena itu, barang siapa yang ingin mencarinya, hendaklah dia mencarinya pada tujuh hari yang terakhir'." (Muttafaq Alaih).
4. Malam Ke-27 Ramadan
مَنْ كَانَ مُتَحَرِّهَا، فَلْيَتَحَرَّهَا فِي لَيْلَة سَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ