Alasan Waktu Pasti Lailatul Qadar Hanya Diketahui Allah

Ilustrasi alasan waktu lailatul qadar dirahasikan oleh Allah SWT.-foto: net-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Lailatul Qadar sangat ditunggu-tunggu kehadirannya oleh umat Islam selama bulan Ramadan. Ialah malam kemuliaan yang lebih baik dari 1000 bulan dan penuh keberkahan sampai terbit fajar, sebagaimana firman Allah SWT melalui Surat Al-Qadr ayat 1-5:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ - 1 وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ - 2 لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ - 3 تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ - 4 سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ -5
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar."
Sayangnya tidak ada yang tahu pasti, termasuk Nabi SAW, kapan terjadinya Lailatul Qadar kecuali Allah SWT. Melalui sabdanya, Rasulullah SAW hanya mengungkap untuk mencari Lailatul Qadar pada malam-malam terakhir bulan Ramadan. Lantas, mengapa Allah SWT merahasiakan malam kemuliaan ini?
Alasan Waktu Lailatul Qadar Dirahasiakan oleh Allah SWT
Ada sejumlah alasan mengapa Lailatul Qadar menjadi rahasia Allah, mengutip buku Rahasia Puasa Ramadhan oleh Yasin T. Al-Jibouri dan Mirza Javad Agha Maliki Tabrizi serta buku Rahasia Puasa Menurut 4 Mazhab oleh Thariq Muhammad Suwaidan.
1. Agar Giat Beribadah Sepanjang Bulan
Waktu Lailatul Qadar dirahasiakan agar para hamba bersungguh-sungguh mengerjakan ibadah sepanjang bulan. Mereka beribadah sepanjang malam bulan Ramadan demi memperoleh ridha Allah SWT dan keistimewaan Lailatul Qadar itu sendiri. Sehingga kadar ketaatan para hamba semakin bertambah
2. Menghindari Bermalas-malasan
Jika waktu malam tersebut diketahui, kaum muslim kemungkinan akan giat beribadah pada Lailatul Qadar saja. Pada malam lainnya mereka justru bermalas-malasan. Dalam sebuah riwayat, Nabi SAW pernah mengingatkan sikap seperti ini.
Rasulullah SAW pada suatu hari memanggil sahabat Muadz bin Jabal dan bersabda: "Siapa yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah dengan ketulusan di hatinya maka pasti Allah akan mengharamkannya dari api neraka."
Muadz meminta, "Wahai Rasulullah, bolehkah aku memberitahukan kabar gembira ini kepada kaum muslim?" Beliau memperingatkan, "(Jangan) nanti mereka akan memilih-milih waktu ibadah." Muadz pun meriwayatkan hadits ini menjelang kematiannya karena takut berdosa dalam menyembunyikan ilmu. (HR Bukhari dan Muslim).
3. Umat Terjaga dari Perselisihan
Menurut riwayat, Nabi SAW sempat memperoleh informasi terkait waktu Lailatul Qadar dari Allah SWT. Namun Dia menarik kembali wahyu tersebut sehingga pengetahuannya menjadi terbatas.