Sejarah Takjil di Indonesia, Tradisi Berbuka yang Penuh Makna

Sejarah Takjil di Indonesia, Tradisi Berbuka yang Penuh Makna-foto :tangkapan layar-
koranradarlebong.com- Takjil telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia saat bulan Ramadan.
Setiap menjelang berbuka, masyarakat sering kali menyiapkan kudapan ringan yang umumnya bercita rasa manis.
Namun, tahukah Anda bahwa istilah takjil sebenarnya berasal dari bahasa Arab dan memiliki makna yang lebih dalam?
Founder Indonesia Gastronomy Network (IGN), Vita Datau, mengungkap bahwa kata takjil berasal dari bahasa Arab ajjalu, yang berarti menyegerakan.
BACA JUGA:Ini Menu Takjil Rendah Kalori untuk Diet Turun Berat Badan Saat Puasa
Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari: "Manusia masih terhitung dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka."
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takjil juga diartikan sebagai mempercepat berbuka puasa.
Di Indonesia, istilah takjil mengalami pergeseran makna dan lebih sering merujuk pada makanan atau minuman ringan yang dikonsumsi saat berbuka.
Kebiasaan ini telah menjadi bagian dari tradisi yang diwariskan secara turun-temurun di berbagai daerah, dengan masing-masing daerah memiliki varian takjil khasnya sendiri.
BACA JUGA:Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadhan, Polisi Bagikan Sembako dan Takjil
Keunikan Takjil dari Perspektif Gastronomi
Menurut Vita Datau, dari sudut pandang gastronomi, ada tiga faktor utama yang memengaruhi takjil di Indonesia. Pertama, kebiasaan makan masyarakat setempat, di mana setiap daerah memiliki karakteristik makanan pembuka yang berbeda.
Kedua, tradisi lokal yang menentukan jenis makanan yang dikonsumsi saat berbuka. Ketiga, aspek kesehatan, karena perut yang kosong sebaiknya tidak langsung menerima makanan berat setelah seharian berpuasa.
Makanan pembuka saat berbuka puasa idealnya ringan, bisa berupa hidangan hangat atau dingin, serta memiliki rasa manis atau asin, tergantung selera masing-masing. Di Indonesia, keragaman budaya menghasilkan banyak variasi takjil, mulai dari kolak, es campur, bubur sumsum, hingga gorengan seperti bakwan dan tahu isi.