Karutan Makassar Pastikan Tak Ada Perlakuan Istimewa ke Warga Binaan

Karutan Makassar Pastikan Tak Ada Perlakuan Istimewa ke Warga Binaan-foto :jpnn.com-
MAKASSAR.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kepala Kesatuan Pengamanan UPT Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Makassar Andi Erdiyangsah Bahar memastikan tidak ada perlakuan khusus bagi tahanan maupun warga binaan yang sedang menjalani proses hukum termasuk tiga tersangka kasus pembuatan dan peredaran kosmetik berbahaya kini menjadi tahanan titipan Kejaksaan.
"Tidak ada perlakuan khusus bagi mereka di tahan. Tugas kami memastikan tahanan tetap sehat agar bisa menjalani proses peradilan dengan baik. Semua prosedur yang dilakukan sudah sesuai aturan, tidak ada fasilitas khusus,” ujar dia dikutip dari Antara, Minggu (16/2).
Hal itu dia sampaikan untuk menanggapi adanya rumor tiga tersangka kosmetik berbahaya diperlakukan khusus di Makassar.
Dari informasi yang beredar, tersangka Mira Hayati selaku pemilik kosmetik kecantikan yang dinyatakan berbahaya dikabarkan bebas keluar dari Rutan Makassar dengan beralasan masalah kesehatan.
BACA JUGA:Polemik Tata Niaga Timah Akibat Ketidakjelasan Regulasi Berdampak pada Perekonomian Masyarakat Babel
Sedangkan dua tersangka lainnya juga pemilik kosmetik berbahaya Mustadir Daeng Sila dan Agus Salim dikabarkan mendapat perlakuan istimewa di dalam rutan setempat.
"Yang bersangkutan keluar dari rutan demi mendapatkan fasilitas kesehatan khusus di RS Wahidin adalah tidak benar. Ada rujukan ke rumah sakit dilakukan murni berdasarkan alasan medis dan atas rekomendasi dokter Klinik DR. Sahardjo Rutan Makassar,” ujar dia.
“Kami hanya memastikan tahanan mendapatkan perawatan yang sesuai. Mira Hayati dirujuk ke RS Wahidin karena kondisi kesehatannya memang membutuhkan penanganan lebih lanjut, bukan karena keistimewaan tertentu," sambung dia.
Pihaknya menegaskan, Mira Hayati saat ini bukan menjadi wewenang penuh Rutan Makassar, melainkan tahanan titipan Kejaksaan.
BACA JUGA:Otto Hasibuan Minta Para Advokat Peradi Bisa Patuhi Kode Etik
Oleh karena itu, jika ingin keluar Rutan, harus dengan izin dan pengawalan oleh pihak Kejaksaan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
Selain Mira Hayati, dua tersangka lainnya Mustadir Daeng Sila dan Agus Salim yang dikabarkan mendapat fasilitas khusus, Erdiyangsah kembali membantah informasi tersebut karena tidak jelas kebenarannya.
Dia kembali menekankan, kondisi dan hak dalam rutan berlaku sama untuk semuanya tahanan dan warga binaan.
Sejauh ini, Rutan Kelas I Makassar telah mengalami kelebihan kapasitas sampai 100 persen. Kapasitas daya tampung idealnya maksimal 1.000 orang, namun kini telah menampung 2.225 warga binaan dan tahanan sehingga semua warga binaan tidak ada dibedakan semua mengalami kondisi dan perlakuan yang sama.