Jalan Rusak & Berdebu Dikeluhkan Warga

Rusak: jalan milik pemerintah provinsi bengkulu yang berada di Desa Daneu Kecamatan Lebong Atas yang tak tersentuh perbaikan oleh dinas terkait.-(amri/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kondisi Jalan kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu di wilayah Lebong terus menuai keluhan warga dan pelaku usaha.

Jalan berlubang yang terletak tepat di depan Rumah Makan Penti sudah hampir satu tahun dibiarkan tanpa perbaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemprov Bengkulu.

Akibatnya, jalan tersebut menjadi sumber debu yang sangat mengganggu, terutama bagi warga sekitar dan para pelanggan rumah makan.

Penti (40), pemilik Rumah Makan Penti, mengungkapkan keresahannya terkait dampak buruk jalan rusak tersebut terhadap usahanya.

Baca Juga: Wabup BU Launching Sekolah Lansia Desa Taba Baru

Lubang di jalan yang semakin membesar menjadi sumber debu yang sering mengotori peralatan makan dan masakan di rumah makannya.

Bahkan, saat musim kemarau, debu kerap kali masuk ke dalam makanan, memaksa Penti membuang masakan yang sudah terkontaminasi.

"Pernah, debunya sampai masuk ke gulai kambing. Terpaksa kami buang karena tidak layak dikonsumsi. Mau marah, marah ke siapa?" keluh Penti.

Ia menambahkan, debu jalan berlubang tersebut juga membuat pelanggan merasa tidak nyaman saat makan di tempatnya.

"Saya sampai membuka ruko sedikit untuk mengurangi debu yang masuk, tapi tetap saja sulit dihindari," ujarnya.

Selain dampak terhadap usaha, jalan rusak ini juga menjadi ancaman serius bagi keselamatan pengguna jalan.

Penti menyebutkan bahwa sudah ada beberapa kecelakaan yang terjadi akibat jalan berlubang tersebut.

Ia merasa prihatin karena hingga kini belum ada langkah nyata dari pemerintah untuk memperbaiki kondisi jalan tersebut.

“Pernah ada perbaikan kecil oleh Satlantas Lebong dan Dinas PUPR-Hub Kabupaten Lebong, tapi hanya sekadar ditambal dengan semen. Tidak tahan lama, jalan kembali rusak dan berlubang,” jelasnya.

Penti berharap Pemprov Bengkulu segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan yang rusak ini.

Sebagai jalan lintas yang setiap hari dilalui banyak kendaraan, kondisi ini tidak hanya merugikan pelaku usaha, tetapi juga mengancam keselamatan pengendara.

“Tolong pemerintah dengarkan keluhan kami. Kalau jalan ini tidak diperbaiki, saya bisa rugi besar karena makanan saya terkontaminasi debu. Ini bukan hanya soal usaha, tapi juga mata pencarian saya dan keluarga,” tutupnya penuh harap.

Tag
Share