Serapan PMT Rendah, Dinkes Minta Balita Rutin ke Posyandu

Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Sumarni, SKM, mengatakan bahwa hingga saat ini, serapan dana PMT baru mencapai 32,98 persen.-foto :adrian roseple/radarlebong-

LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua yang memiliki balita, agar lebih rutin membawa anak-anak mereka ke posyandu di desa atau kelurahan setempat.

Hal ini menyusul rendahnya realisasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di puskesmas yang ada di Kabupaten Lebong.

Kepala Dinkes Lebong, Rachman, SKM, melalui Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Sumarni, SKM, mengatakan bahwa hingga saat ini, serapan dana PMT baru mencapai 32,98 persen.

Rendahnya angka tersebut disebabkan oleh minimnya kunjungan balita ke posyandu, meskipun program PMT sangat penting bagi balita, terutama yang memiliki masalah gizi.

BACA JUGA:Hanya 20 Balita Rutin Ikut Posyandu

"Secara keseluruhan, serapan dana PMT di puskesmas Lebong baru mencapai 32,98 persen. Oleh karena itu, kami mengimbau orang tua yang memiliki balita agar lebih rutin membawa anak-anak mereka ke posyandu," ujar Sumarni, Senin (23/9).

Sumarni juga menjelaskan, balita yang mengalami gizi kurang akan mendapatkan PMT dalam bentuk makanan lokal, seperti bubur, buah-buahan, hingga nugget ikan.

Namun, bantuan ini hanya diberikan kepada balita yang mengalami gizi kurang atau gizi buruk, yang terdata dan telah diinput ke dalam sistem e-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).

"Bantuan PMT lokal diberikan dalam bentuk makanan lokal khusus bagi balita yang mengalami masalah gizi. Jadi, penting bagi orang tua untuk membawa anak mereka ke posyandu secara rutin," tambahnya.

BACA JUGA:Posyandu: Mitra Ibu, Balita dan Lansia dalam Menjaga Kesehatan

Dinkes Lebong berharap, ke depan, para orang tua balita dan ibu hamil dapat lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan posyandu.

Kehadiran secara rutin di posyandu sangat diperlukan untuk memantau tumbuh kembang balita hingga usia 59 bulan, sekaligus memastikan mereka mendapatkan perawatan dan nutrisi yang memadai.

"Posyandu sangat penting untuk memantau tumbuh kembang balita. Kami berharap masyarakat bisa lebih proaktif dan rutin datang ke posyandu demi kesehatan anak-anak mereka," tutup Sumarni.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan