BENGKULU UTARA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kementerian Sosial (Kemensos) kembali menyalurkan tambahan dana bagi keluarga penerima manfaat (KPM) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Bengkulu Utara. Setiap KPM mendapatkan penebalan bansos sebesar Rp400 ribu per periode pencairan, sebagai bentuk penguatan jaring pengaman sosial bagi masyarakat kurang mampu.
Tambahan dana bantuan sosial ini mulai diberikan pada penyaluran BPNT periode April – Juni 2025, dan akan berlanjut pada tahap II di periode selanjutnya. Dengan skema ini, masyarakat penerima bantuan di Bengkulu Utara diharapkan bisa lebih terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bengkulu Utara, Agus Sudrajad, SKM, MM, menegaskan bahwa program penebalan bansos dari Kemensos ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama bagi warga miskin dan miskin ekstrem.
“Program ini sangat penting dan memberikan dampak langsung bagi penerimanya. Jumlah penerima di Bengkulu Utara juga sangat besar,” jelas Agus.
BACA JUGA:Bupati BU Terima Sertifikat Tanah untuk Pembangunan di Pulau Enggano
Berdasarkan data Dinsos Bengkulu Utara, terdapat 28.484 keluarga penerima manfaat BPNT di daerah tersebut. Namun, dari jumlah tersebut, masih ada 2.305 KPM yang belum menerima pencairan baik untuk BPNT triwulan kedua maupun tambahan dana penebalan.
Agus menjelaskan, keterlambatan pencairan ini terjadi karena adanya perpindahan sistem penyaluran dari Kantor Pos ke bank Himbara. “Sebanyak 2.305 KPM tersebut masih dalam proses penyaluran kartu kesejahteraan sosial. Dalam bulan ini ditargetkan akan tuntas dan bisa segera dilakukan pencairan,” ungkapnya.
Dengan adanya perubahan mekanisme penyaluran, seluruh penerima BPNT dan Program Keluarga Harapan (PKH) di Bengkulu Utara kini tidak lagi menerima bantuan melalui Kantor Pos. Semua pencairan dialihkan ke bank Himbara.
Menurut Agus, metode ini memberikan kemudahan lebih besar bagi masyarakat. “Penyaluran melalui bank lebih praktis karena penerima bisa mengambil dana kapan saja tanpa harus mengantre panjang seperti sebelumnya,” pungkasnya.