Perdana, KPI Siap Gunakan Bioavtur Minyak Jelantah di Pesawat Pelita Air

Selasa 12 Aug 2025 - 23:19 WIB

JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) resmi melakukan lifting/pengiriman perdana produk Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan baku campuran Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah. Keberhasilan produksi Pertamina SAF berbahan baku minyak jelantah itumenjadi milestone penting dalam mendukung peta jalan pengembangan bahan bakar SAF Indonesia.

"Ini merupakan sebuah kebanggaan tidak hanya bagi Pertamina, tetapi juga bagi Indonesia. KPI secara resmi melakukan seremonial pengiriman perdana produk Pertamina SAF berbahan baku minyak jelantah," kata Direktur Utama KPI Taufik Adityawarman.

Pengiriman perdana ini dilakukan dalam rangka penerbangan Pertamina SAF berbahan baku minyak jelantah yang akan mulai dilaksanakan pertengahan Agustus ini dengan menggunakan pesawat Pelita Air Services dengan rute Jakarta - Denpasar.

Sekitar 32 kilo liter Pertamina SAF dari Kilang Cilacap disiapkan untuk penerbangan tersebut.

Taufik menjelaskan ini merupakan pencapaian penting KPI dalam transformasi energi, sekaligus langkah strategis dalam transisi menuju energi rendah karbon di Indonesia.

"Proyek Green Refinery Cilacap ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat transisi energi menuju energi terbarukan dan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon hingga 84% lebih rendah dibandingkan avtur fosil,” jelasnya.

“Ini tentu sejalan dengan target pemerintah untuk menurunkan emisi karbon dan mencapai net zero emission pada 2060 atau lebih cepat. Setiap maskapai yang menggunakan SAF dari Pertamina akan memperoleh Proof of Sustainability dari ISCC CORSIA, yang membuktikan bahwa seluruh rantai pasok telah memenuhi standar keberlanjutan dan diaudit oleh lembaga internasional,” tambahnya.

Selain itu, kata Taufik, inovasi ini sejalan dengan Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, sebagai terobosan spektakuler karya anak bangsa, untuk mewujudkan kemandirian energi sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. 

Minyak jelantah yang digunakan telah diuji secara menyeluruh, kemudian diproses di Green Refinery Cilacap pada Unit Treated Distillate Hydro Treating (TDHT).

Proses produksi dilakukan dengan teknologi Co-Processing UCO yaitu menggunakan Katalis Merah Putih hasil yang merupakan hasil formulasi dan produksi dalam negeri.

Produk Pertamina SAF juga telah memenuhi standar internasional ASTM D1655 dan Def Stan 91-091. Pencapaian ini menjadikan Pertamina SAF sebagai produk SAF pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang bersertifikat resmi.

Untuk tahap awal, kapasitas produksi ditargetkan sebesar 9 metric barrel dengan komposisi 2–3% UCO. Selanjutnya KPI juga akan melakukan pengiriman dengan menggunakan kapal sebanyak 1,7 juta liter dengan tujuan Bandara Soekarno Hatta Jakarta.

"Momen pengiriman perdana ini juga menjadi sangat penting karena dilaksanakan dalam momen-momen kami akan merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Semangat kemerdekaan yang juga menjadi semangat dan inspirasi bagi kita sebagai bangsa untuk menjadi bangsa yang merdeka dan mandiri energi," ujar Taufik.

Produksi Pertamina SAF berbahan baku ini juga menjadi kelanjutan cerita sukses KPI dalam memproduksi bahan bakar pesawat ramah lingkungan.

Sebelumnya KPI telah membuktikan kemampuannya dalam memproduksi Pertamina SAF berbahan baku Refined, Bleached, and Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO) atau minyak inti sawit.

Kategori :