Air Cooler vs Liquid Cooler: Mana yang Lebih Baik?
Air Cooler vs Liquid Cooler: Mana yang Lebih Baik?-foto :tangkapan layar/youtube-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO -Air cooler adalah pilihan tradisional dan terjangkau untuk pendinginan CPU. Pada dasarnya, air cooler terdiri dari heatsink logam yang menyerap dan mendispersikan panas dari CPU.
Fins alumunium yang terhubung dengan heat pipes menyediakan area permukaan tambahan untuk disipasi panas.
Salah satu atau lebih kipas yang dipasang di atas heatsink menarik udara dingin melalui fins, mempercepat transfer panas.
Air cooler adalah unit mandiri yang dipasang langsung pada soket CPU, dan pasta termal berkualitas tinggi meningkatkan konduksi panas dari prosesor ke baseplate cooler.
BACA JUGA:AFK Journey: Eksplorasi Game Mobile RPG Open World yang Wajib Dicoba
Instalasi air cooler cukup sederhana, hanya memerlukan pemasangan bracket, penerapan pasta, dan pengamanan cooler ke motherboard.
Air cooler adalah pilihan yang terjangkau dan andal, cocok untuk CPU dengan kecepatan stok.
Liquid Cooler: Teknologi Terkini untuk Kinerja Maksimal
Liquid cooler, atau AIO (All-In-One) cooler, menggunakan cairan untuk menyerap dan mentransfer panas dari CPU.
BACA JUGA:Pilihan Antara Air Cooler dan Water Cooler: Mana yang Lebih Tepat untuk Kebutuhan Anda?
Sebuah pompa mengalirkan cairan pendingin melalui loop tertutup yang terdiri dari water block, tubing, dan radiator.
Water block dipasang pada CPU, memungkinkan cairan menyerap panas secara langsung. Tubing mengalirkan cairan panas ke radiator yang memiliki kipas untuk menghilangkan energi termal.
Cairan yang didinginkan kemudian mengalir kembali ke water block dan siklus ini berulang.
Berbeda dengan air cooler yang besar, AIO liquid cooler memiliki ukuran kompak, hanya terdiri dari water block dan tubing yang masuk dan keluar dari casing untuk terhubung ke radiator eksternal.