Siwak, Warisan Islam yang Terabaikan
--
Khusus daerah Timur Tengah, bahan yang sering digunakan adalah jenis Pohon Arak (Salvadora Persica). Orang Afrika Barat biasa memakai Pohon Limun (Citrus Aurantifolia) dan Pohon Jeruk (Citrus Sinesis) sebagai bahan utama bersiwak.
Masyarakat asli benua Amerika yang berkulit negro memakai akar tanaman Senna (Cassiva Vinea), Penduduk kota Sierra Laone, Liberia memanfaatkan Laburnum Afrika (Cassia Sicberianba).
Sedang komunitas pengguna siwak di daerah India biasa menjadikan tanaman Neem (Azadirachta lindica) sebagai bahan utama dalam bersiwak. Seiring perjalanan waktu, Rasulullah lalu menetapkan penggunaan siwak sebagai bagian dari sunnah Nabi.
Meski demikian, kini istilah siwak bisa digunakan untuk semua jenis ranting atau akar pohon yang biasa dipakai untuk bersiwak. Ten- tunya dengan beberapa persyaratan ter- tentu, seperti lembut, sanggup mem- bersihkan, bersifat basah, dan memiliki serat.
Kandungan Kayu Siwak
Sebuah penelitian terhadap kayu siwak (al-Lafi dan Abab- neh/1995) menyebutkan, siwak mengandung sejumlah mineral alami yang mampu membunuh bakteri, melenyapkan plak, serta mencegah gigi berlubang, dan me- melihara gusi.
Dalam setiap batangnya, kayu siwak mempunyai kandungan berbagai zat kimiawi yang bermanfaat, di antaranya: Anti-bacterial acids, seperti astringents, abrasive, dan detergents. Semua zat tersebut berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi, dan menghentikan pendarahan pada gusi.
Selain itu, kayu siwak juga mengandung zat kimia seperti; Chlorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Suifur, Vitamin C, Trimethyl aminc, Salvadorine, Tannins, dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi membersihkan gigi, memutihkan, dan menyehatkan gigi dan gusi.
.Tak jarang bahan-bahan tersebut berupa rasa si pemakai menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap dan menjadikan bau mulut segar.
Keistimewaan siwak lainnya yaitu kandungan enzim yang bertugas mencegah pembentukan plak yang menyebabkan radang gusi. Zat yang tak kalah penting berupa anti decay agent (zat anti pembusukan).
la berfungsi menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu siwak juga berperan merangsang produksi saliva (air liur) lebih, sebagai organik mulut yang membersihkan mulut.
Siwak dan Tinjauan Medis
Sudah menjadi rahasia umum, jika sisa-sisa makanan yang terdapat pada sela-sela gigi, menjadikan daerah mulut sangat berpotensi dalam pembusukan sekaligus perkembangan berjuta-juta bakteri.
Bila tak dibersihkan secara teratur, maka dengan mudah ia akan melahirkan ragam keluhan di sekitar mulut. Mulai dari yang paling ringan, bau mulut yang tak sedap hingga ada- nya gigi berlubang, gigi keropos, radang gusi, dan berbagai penyakit lainnya.
Keunggulan siwak juga terdapat pada batangnya yang elastis dan ukurannya yang berdiameter kecil. Menjadikan kayu siwak bersifat lebih fleksibel dibanding yang lain.