Waspada Penipuan Mengatasnamakan Pejabat BKPSDM Lebong

Kantor BKPSDM lebong.-(rian/rl)-

LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Masyarakat Kabupaten Lebong harus jeli akan berbagai macam modus penipuan yang kini marak terjadi.

Seperti baru-baru ini, dunia pendidikan di Lebong tercoreng akan ulah oknum yang mengatasnamakan pejabat BKPSDM lebong Reko Haryanto SSOs MSI. 

Sebuah surat elektronik berbentuk PDF yang diduga berasal dari BKPSDM Lebong ditujukan kepada para kepala sekolah tingkat TK hingga SMP itu menyebutkan bahwa sedang berlangsung proses mutasi besar-besaran bagi tenaga pendidik.

Tidak hanya mencantumkan nomor surat resmi, dokumen tersebut juga menggunakan tanda tangan elektronik (TTE) yang menyerupai milik Plt Kepala BKPSDM Lebong, Reko Haryanto SSos MSi.

Baca Juga: Begini Kondisi Terbaru Jalan Menuju Objek Wisata Air Putih Lebong

Isi surat bernomor 800.1.2.5/837/BKPSDM-C/2025 tersebut menjelaskan bahwa mutasi dilakukan sebagai upaya penyegaran organisasi dan pemenuhan kebutuhan formasi tenaga pendidik.

Surat itu juga menyinggung hasil asesmen dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lebong sebagai dasar penataan pegawai.

Dalam instruksinya, kepala sekolah diminta segera berkoordinasi dengan kepala BKPSDM melalui nomor telepon 0813-1348-3774, serta melengkapi dokumen administrasi yang dibutuhkan untuk mempercepat proses verifikasi.

Plt Kepala BKPSDM Lebong, Reko Haryanto, S.Sos, M.Si, akhirnya angkat bicara. Ia menegaskan bahwa surat mutasi yang beredar tersebut adalah palsu alias hoaks.

Menurutnya, pihak BKPSDM tidak pernah mengeluarkan undangan maupun pemberitahuan terkait mutasi pegawai sebagaimana yang tertulis dalam surat tersebut. 

"Surat tersebut adalah surat palsu atau hoaks," tegas Reko Haryanto.

Lebih jauh, Reko menjelaskan bahwa pihaknya telah menelusuri nomor telepon yang dicantumkan di surat itu.

Hasilnya, nomor tersebut bukan milik BKPSDM Lebong melainkan terdeteksi berada di Bandung, Jawa Barat.

Temuan ini memperkuat dugaan bahwa surat tersebut merupakan bagian dari upaya penipuan yang menyasar tenaga pendidik. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan