7 Proyek SDA Lebong Rp3,4 Miliar Dikebut Jelang Akhir Tahun
Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Lebong, Azaras Eko Sukamana, SE.-(rian/rl)-
LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPR-Hub) memastikan tujuh paket kegiatan Sumber Daya Air (SDA) dengan total anggaran Rp 3,4 miliar dikebut jelang akhir tahun 2025 yang hanya menyisakan minggu kedepan.
Meski demikian, Bidang SDA optimis 7 proyek SDA akan berjalan sesuai jadwal dan diproyeksikan selesai tepat waktu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR-Hub Kabupaten Lebong, Elvi Andriani SE, melalui Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Lebong, Azaras Eko Sukamana, SE, menyebut bahwa progres keseluruhan proyek menunjukkan perkembangan positif menjelang berakhirnya tahun anggaran.
Eko merinci bahwa tujuh kegiatan tersebut tersebar di beberapa desa dan kelurahan, masing-masing mencakup pembangunan bronjong, turap, bendungan, serta jaringan irigasi. Pembangunan Bronjong Air Aman Desa Talang Ulu menghabiskan anggaran Rp 499,266 juta.
Baca Juga: Cegah Wabah Penyakit, Warga Diminta Tidak Buang Sampah ke Pemakaman dan Sungai
Selanjutnya, pembangunan turap/talut/bronjong Sungai Ai Kotok Desa Nangai Tayau menelan biaya Rp 447,9 juta.
Kemudian, Bendungan Air Karat Desa Karang Dapo Atas dibangun sebesar Rp 497,554 juta, serta Bendungan Air Panjang Desa Tanjung Bungai II sebesar Rp 497,3 juta.
Selain itu, Irigasi Air Aman III Desa Talang Ulu dialokasikan Rp 449,449 juta, Irigasi Air Senanyeak Desa Lemeu Pit Rp 956,258 juta, dan jaringan irigasi Kelurahan Embong Panjang sebesar Rp 619,6 juta.
Dari tujuh proyek tersebut, empat di antaranya dinyatakan telah selesai 100 persen. Namun, Eko menyebut bahwa laporan final dari pihak ketiga belum diterima sehingga proses opname belum bisa dilaksanakan.
"Kendati empat kegiatan sudah selesai, laporan dari pihak ketiga belum sampai kepada saya. Saya minta mereka segera menyerahkan laporan agar opname bisa dilakukan," jelasnya.
Tiga proyek lainnya diperkirakan sudah mencapai 90 persen, yaitu pembangunan turap Sungai Air Kotok, pembangunan irigasi Air Senanyeak, dan jaringan irigasi Embong Panjang. Ketiganya kini memasuki tahap akhir penyelesaian fisik.
Ketika ditanya mengenai batas waktu penyelesaian, Eko menegaskan bahwa kontrak seluruh pekerjaan berakhir pada 23 Desember 2025.
Oleh karena itu, ia meminta seluruh pelaksana proyek untuk bersikap kooperatif dan disiplin dalam menyelesaikan pekerjaan.
"Saya harap semua pekerjaan fisik SDA benar-benar selesai tepat waktu mengingat sebentar lagi tutup tahun," tegasnya.