Tahun 2025, Anggaran Bansos Naik dari 71 Triliun jadi Rp 110 Triliun
ilustrasi-foto :jpnn.com-
JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO-Kabar menggembirakan datang dari Kementerian Sosial (Kemensos). Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul mengungkapkan bahwa alokasi anggaran bantuan sosial (bansos) tahun 2025 mengalami peningkatan signifikan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yakni mencapai lebih dari Rp110 triliun.
Menurut Gus Ipul, angka tersebut meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar Rp71 triliun, atau naik sekitar Rp39 triliun. Kenaikan ini, kata dia, merupakan bentuk nyata perhatian Presiden Prabowo terhadap kesejahteraan masyarakat kecil.
“Dengan adanya tambahan Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) dan penebalan bansos reguler yang disalurkan pada Juni–Juli lalu, total alokasi anggaran bansos tahun 2025 meningkat menjadi lebih dari Rp110 triliun. Ini bentuk atensi Presiden Prabowo agar bantuan benar-benar diterima oleh mereka yang berhak dan tepat sasaran,” ujar Gus Ipul, Sabtu (8/11).
Gus Ipul menjelaskan, peningkatan anggaran bansos 2025 mencakup dua program utama, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan Sembako. Selain itu, pemerintah juga memperluas penyaluran BLTS untuk triwulan IV tahun 2025 (Oktober–Desember) dengan nilai bantuan berkisar antara Rp900 ribu hingga Rp1,2 juta per keluarga penerima manfaat (KPM).
Langkah ini diambil untuk meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus menjaga pertumbuhan ekonomi nasional agar tetap stabil di tengah dinamika ekonomi global.
Secara total, Kemensos menugaskan penyaluran bansos reguler dan BLTS kepada 35.046.783 KPM di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 16,3 juta merupakan KPM lama, sedangkan 18,7 juta KPM lainnya merupakan penerima baru yang ditetapkan berdasarkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Kebijakan ini bagian dari strategi ekonomi Presiden Prabowo untuk memastikan masyarakat berpendapatan rendah tetap terlindungi dari tekanan ekonomi, sekaligus menjaga stabilitas ekonomi nasional,” tambah Gus Ipul.
Kemensos juga memastikan seluruh proses penyaluran bansos dilakukan secara ketat, transparan, dan tanpa potongan. Gus Ipul menegaskan bahwa pihaknya bersama Badan Pusat Statistik (BPS) dan pemerintah daerah terus memutakhirkan data penerima agar penyaluran bantuan tepat sasaran.
Ia juga mengingatkan masyarakat penerima agar menggunakan dana bantuan dengan bijak sesuai peruntukannya.
“Gunakan dana bansos untuk kebutuhan pokok, bukan untuk hal-hal yang dilarang seperti judi online atau membayar utang. Kami juga mohon maaf jika masih ada yang belum menerima, karena proses pemutakhiran data sedang kami tuntaskan,” tegasnya.