Nepal Dilanda Konflik, Taufiq Minta Evakuasi WNI Saat Keadaan Makin Kacau

Nepal Dilanda Konflik, Taufiq Minta Evakuasi WNI Saat Keadaan Makin Kacau-foto :jpnn.com-

JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Anggota Komisi I DPR RI Taufiq Abdullah mendesak pemerintah bisa melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) di Nepal setelah negara Asia Selatan itu dirundung konflik politik. Menurut dia, pemerintah perlu memikirkan langkah antisipasi sebagai bentuk kontingensi Nepal hingga kini.

"Jika keadaan makin tidak menentu dan mengancam keselamatan WNI, langkah evakuasi perlu dipersiapkan dengan tepat waktu,” ujar Taufiq kepada awak media di Jakarta, Kamis (11/9). 

Legislator fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengungkapkan 57 WNI yang bermukim di Nepal seperti data Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Selain itu, ada 43 anggota delegasi RI yang sedang menghadiri konferensi, dua prajurit TNI mengikuti pelatihan, serta 23 wisatawan berlibur di negara beribu kota Kathmandu itu. Taufiq meminta pemerintah memberikan fasilitasi penuh serta menjalin komunikasi intensif dengan seluruh WNI di Nepal maupun guna memastikan keselamatan mereka.

BACA JUGA:KPK Perpanjang Penahanan Immanuel Ebenezer Cs

"Komunikasi intensif dengan para WNI sangat dibutuhkan, baik untuk mengingatkan kewaspadaan, memastikan mereka menghindari kerumunan massa, maupun memantau keberadaan WNI agar tetap aman di tengah konflik,” ujar legislator Dapil VII Jawa Tengah itu.

Dia di sisi lain mengimbau WNI di Nepal bisa tetap tenang dan senantiasa berkoordinasi dengan KBRI.

Menurut Taufiq, penting bagi semua WNI di Nepal patuh terhadap instruksi yang disampaikan oleh perwakilan RI. 

“Butuh kerja sama antara WNI dan KBRI untuk memastikan semuanya berada dalam kondisi sehat dan selamat tanpa kurang suatu apa pun. Kami percaya pemerintah akan memastikan dan menjamin keselamatan seluruh WNI,” tambahnya.

Hingga kini, Nepal masih dilanda kekosongan pemerintahan setelah Presiden Ram Chandra Poudel mengundurkan diri, menyusul lengsernya mantan Perdana Menteri Jhlanath Khanal.

Tercatat sedikitnya 20 orang tewas dan hampir 400 orang luka-luka akibat konflik yang telah menyebar ke berbagai wilayah negara itu. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan