Penyebab Keracunan MBG Masih Misteri, Polres Berikan Pendampingan Trauma Healing

MBG: Tampak Kapolsek Lebong Tengah beserta rombongan memberikan pendampingan trauma healing dkepada para siswa TK Aisyah pasca Keracunan MBG Masal.-(ist/rl)-
LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kendatipun sudah seminggu penyebab insiden keracunan massal yang menimpa ratusan pelajar di Kabupaten Lebong pada Rabu (28/8) lalu masih misteri.
Namun, Polres Lebong melakukan langkah konkret untuk membantu proses pemulihan korban.
Pada Selasa (2/9) pagi sekira pukul 09.00 WIB, tim dari Polres Lebong menggelar kegiatan pendampingan trauma healing sebagai upaya mengatasi dampak psikologis dari kejadian tersebut.
Kapolres Lebong, AKBP Agoeng Ramadhani, SH, SIK, mengatakan meskipun kini para korban sudah dalam kondisi rawat jalan, namun tidak menutup kemungkinan trauma akibat kejadian ini dapat berdampak jangka panjang jika tidak ditangani dengan baik.
Oleh karena itu, Polres Lebong berinisiatif memberikan pendampingan psikologis secara langsung, seperti yang dilakukan di TK Aisyah.
Baca Juga: Audit PPKN DD 2023 Bungin Hampir Rampung
"Tim pendamping trauma healing yang turun langsung ke TK Aisyah terdiri dari anggota Polres Lebong. Mereka berinteraksi langsung dengan 36 siswa yang ada di TK tersebut, termasuk para korban yang terdampak keracunan," jelas Kapolres.
Dalam kegiatan pendampingan ini, tim memberikan edukasi kepada para siswa dan guru untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam memilih dan mengonsumsi makanan. Hal ini penting untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Selain itu, orang tua siswa juga diimbau untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang apabila menemukan gejala atau kejadian yang mencurigakan melalui saluran resmi "Lapor Pak Kapolres Lebong".
Dengan cara ini, penanganan dan respons atas kejadian serupa dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
"Tidak hanya memberikan pendampingan psikologis, tim juga membagikan makanan sehat berupa roti, telur rebus, dan mineral kepada para siswa TK Aisyah sebagai bentuk perhatian dan untuk mendukung pemulihan kondisi fisik mereka. Langkah ini menunjukkan kepedulian Polres Lebong terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak-anak yang menjadi korban," tambah Kapolres.
Kapolres juga menegaskan bahwa kegiatan trauma healing ini adalah bagian dari tanggung jawab kepolisian untuk tidak hanya menangani aspek hukum tetapi juga memberikan perlindungan dan pemulihan bagi masyarakat.
Dengan adanya pendampingan trauma healing dan edukasi keamanan pangan yang terus digalakkan, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kualitas dan keamanan makanan, khususnya bagi anak-anak yang rentan terhadap gangguan kesehatan.
"Kami ingin memastikan bahwa korban tidak hanya pulih secara fisik, tetapi juga mental dan emosional sehingga mereka dapat kembali beraktivitas dengan normal," ujarnya.