Sejarah Hajar Aswad, Dibawa Malaikat Jibril Diserahkan pada Nabi Ibrahim
Sejarah Hajar Aswad.-Foto: net-
Namun, Hajar Aswad mengalami kerusakan karena perusakan (vandalisme) yang dilakukan pada masa dahulu dan karena dimakan usia. Potongan-potongan Hajar Aswad kemudian digabungkan menggunakan lilin, misik, dan anbar lalu disatukan kembali dengan Hajar Aswad.
Keistimewaan Hajar Aswad
Merujuk pada buku Makkah: Kota Suci yang Dirindukan Ummat oleh Rizem Aizid, mencium Hajar Aswad adalah Sunnah. Jika tidak bisa menyentuh atau menciumnya, maka yang dapat dilakukan adalah dengan melambaikan tangan ke arah Hajar Aswad.
Beberapa keistimewaan Hajar Aswad yaitu:
Disunnahkan mencium Hajar Aswad atau mengangkat tangan ke arahnya ketika memulai thawaf
Hajar Aswad dapat memberikan syafaat di hari kiamat kelak
Hajar Aswad merupakan tangan kanan Allah SWT di muka bumi. Rasulullah SAW bersabda, "Hajar Aswad tangan Allah di bumi."
Hajar Aswad berada di tempat yang paling mulia di Ka'bah
Hajar Aswad memberikan kesaksian di hari kiamat terhadap orang-orang yang telah memberikan mengangkat tangan (istilam) padanya
Orang yang mengangkat tangannya (istilam) pada Hajar Aswad sama halnya dengan bersalaman dengan Allah SWT
Hajar Aswad merupakan disyariatkan memulai thawaf. (*)