SAR Temukan Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya

Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali terdeteksi oleh tim penyelam. -Foto: Dokumentasi TNI AL-
BANYUWANGI.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Tim SAR gabungan berhasil mendeteksi bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali melalui kamera tim penyelam, Sabtu (12/7).
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Ribut Eko Suyatno mengungkapkan hasil deteksi kameran penyelam menunjukam bahwa bangkai kapal dalam posisi terbalik.
"Ini sebelah kiri langsung Komandan Gugus Tempur Laut hadir di KRI Spica dan tim penyelaman bawah air yang persiapan menurunkan peralatan kamera bawah air untuk mengambil visualisasi bawah air yang alhamdulillah bisa kami dapatkan sehingga ini akan menjadi fix datum yang akan kami laporkan kepada pimpinan dalam hal ini SC dan Kementerian Perhubungan," kata Eko di Banyuwangi, Minggu (13/7).
"Ini pengambilan gambar dari objek di sebelah kanan. Ini bisa kelihatan kamera larinya. Nah, ini nama kapal tertera posisi kapal terbalik. Ini data diambil di titik referensi 8," lanjutnya.
Melihat lokasi dan bangkai kapal, Eko lantas meminta kepada tim navigasi Kementerian Perhubungan untuk terus memberikan data-data terkini terkait kondisi arus laut.
"Tadi kami mengambil sampling ataupun profile arus di permukaan dan di bawah permukaan pada saat slack pasang tertinggi dan surut terendah itu memang di bawah dari hasil laporan. Namun, selesai itu faktanya arus rata-rata di atas tiga not di permukaan. Sampai lima sampai tujuh ya," ujarnya.
"Ini sampling arus yang kami lakukan di titik referensi 8. Jadi, kami sampling arus itu sebagaimana mekanisme dari tim hidrografi dan angkatan laut mereka menentukan titik arus di referensi 8 yang sekarang sudah kita nyatakan sebagai fix datum," tambahnya.
Eko menyampaikan langkah-langkah berikutnya yakni dari sistem navigasi Kementerian perhubungan harus memberikan marking data dan marking position di titik lokasi tersebut.
"Membroadcast secara terus-menerus untuk e-broadcast-nya atau NTM Notice To Marine kepada seluruh pengguna kapal di Selat Bali. Sehingga tidak merusak dan merubah posisi bawah air," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya rute Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7) pukul 23.35 WIB atau Kamis (3/7) pukul 00.35 WITA.
Kapal milik PT Raputra Jaya (yang sebelumnya tertulis PT Pasca Dana Sundari) yang membawa 53 penumpang dan 12 kru diduga tenggelam akibat kebocoran di ruang mesin, lalu berujung terbalik. (jp)