Status Jalan Batik Nau–Ketahun Masih Kabur, Pemkab Desak Kejelasan dari Pusat

Sekretaris Daerah Bengkulu Utara, Fitriansyah, S.STP, M.Si.-(fendi/rl)-
BENGKULUUTARA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Utara kembali mendesak kejelasan status jalan non-status di sepanjang pesisir barat wilayah Kecamatan Batik Nau hingga Ketahun.
Desakan ini muncul seiring meningkatnya keluhan masyarakat terkait kerusakan jalan yang semakin parah akibat abrasi, serta belum adanya kejelasan mengenai siapa penanggung jawab resmi jalan tersebut.
Permintaan kejelasan status ini telah disampaikan Pemkab Bengkulu Utara melalui Pemerintah Provinsi Bengkulu kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Hal ini dikonfirmasi oleh Sekretaris Daerah Bengkulu Utara, Fitriansyah, S.STP, M.Si, yang menjelaskan bahwa pemerintah daerah terus menindaklanjuti kondisi jalan tersebut agar bisa segera ditangani secara menyeluruh.
Baca Juga: Apel Pagi Jadi Sarana Silaturahmi Pemerintah Kecamatan dan Desa
“Kita mengajukan ke pemerintah pusat untuk penetapan status jalan dan juga perbaikan beberapa titik yang terjadi abrasi parah,” ujar Fitriansyah.
Jalan pesisir yang membentang sepanjang kurang lebih 30 kilometer ini sebelumnya merupakan jalan nasional.
Namun, sejak dialihfungsikan dan digantikan oleh jalur lintas barat via PTPN, status jalan ini menjadi tidak jelas.
Akibatnya, baik Pemprov maupun Pemkab tidak memiliki kewenangan maupun dasar hukum untuk mengalokasikan anggaran pemeliharaan atau peningkatan infrastruktur.
“Tahun 2023 lalu, Kementerian PUPR memang sempat melakukan peningkatan kualitas jalan. Namun itu belum menyentuh keseluruhan ruas yang rusak,” kata Sekda.
Ia menambahkan bahwa abrasi laut di beberapa titik sudah tergolong parah dan mengancam permukiman warga di sekitarnya.
Maka dari itu, Pemkab kembali mengajukan permohonan perbaikan di tahun ini.
“Tahun ini kita kembali mengusulkan perbaikan titik-titik yang sama. Ini bentuk tindak lanjut dari komitmen daerah untuk menyelamatkan infrastruktur yang berdampak langsung pada masyarakat,” lanjut Fitriansyah.
Jalan pesisir Batik Nau–Ketahun sendiri menghubungkan sejumlah desa pesisir padat penduduk.